Page 33 - E-Modul Berorientasi Pembelajaran Berdiferensiasi fiksss_Neat
P. 33
e. Dengan sila kelima, bangsa Indonesia senantiasa bersikap adil, bahwa setiap
manusia memiliki hak asasi yang sama. Masyarakat mudah membantu
orang lain yang berada dalam kesusahan, kemiskinan, dan lemah.
Semua nilai-nilai Pancasila tersebut tidak hanya tertulis di buku-
buku pelajaran ataupun Undang-Undang, tetapi telah menjadi tradisi yang
berurat akar dalam masyarakat Indonesia.
2. Meningkatkan Keterampilan Diri
Untuk meningkatkan peluang menerapkan Pancasila dalam
kehidupan global, kalian perlu membekali diri dengan berbagai
keterampilan penting yang dibutuhkan pada abad ini, seperti kolaborasi,
komunikasi, literasi, dan lain sebagainya. Kolaborasi sangat dibutuhkan,
karena ada banyak hal yang tidak bisa diselesaikan sendiri-sendiri.
Kehadiran sejumlah start up di Indonesia, misalnya, pada umumnya
dilakukan secara kolaboratif, dengan melibatkan banyak orang untuk sama-
sama berkontribusi demi mencapai tujuan bersama. Komunikasi juga
memiliki peran yang sangat penting. Komunikasi di sini bukan hanya
sekedar menguasai bahasa asing, tetapi juga mengerti tradisi tempat bahasa
itu berkembang. Karena bahasa adalah salah wujud dari kebudayaan.
Dengan kemampuan komunikasi, kalian dapat menyampaikan pesan
dengan baik. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kalian juga dapat
terhindar dari salah paham dengan orang lain yang dapat menyebabkan
perselisihan.
B. Tantangan Ber-Pancasila dalam Kehidupan Global
1. Tantangan Ideologi
Pada era teknologi informasi ini, Pancasila akan diuji seiring dengan
masuknya ideologi-ideologi alternatif yang merangsek dengan cepat ke
sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Padahal, Pancasila adalah
ideologi negara yang harus dipatuhi dan menjadi pemersatu bangsa. Lalu,
bagaimana jika ideologi-ideologi lain masuk kemasyarakat Indonesia yang
notabene sudah ber-Pancasila. Beberapa ideologi yang mulai masuk ke
dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara adalah radikalisme,