Page 94 - PROFIL DINKES 2021 VALIDASI
P. 94

83


               7.  Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
                        Coronavirus  disease  (COVID-19)  merupakan  penyakit  menular  yang  disebabkan

               oleh  jenis  virus  corona  yang  baru  ditemukan  yaitu  Severe  Acute  Respiratory  Syndrome
               Coronavirus  2  (SARS-CoV-2).  Kasus  COVID-19  dilaporkan  pertama  kali  pada  tanggal  31
               Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Sejak saat itu, penyakit ini menyebar

               ke seluruh dunia dan pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan COVID-19 sebagai
               pandemi.

                        Infeksi  COVID-19  dapat  menimbulkan  gejala  ringan,  sedang  atau  berat.  Gejala
               klinis  utama  yang  muncul  yaitu  demam  (suhu  >38°C),  batuk,  nyeri  tenggorok,  kongesti
               hidung,  sakit  kepala,  dan  kesulitan  bernafas.  Selain  itu  dapat  disertai  dengan  sesak

               memberat,  fatigue,  mialgia,  hilang  penciuman  dan  pembauan  atau  ruam  kulit,  gejala
               gastrointestinal  seperti  diare  dan  gejala  saluran  nafas  lain.  Pada  kasus  berat  perburukan
               secara  cepat  dan  progresif,  seperti  ARDS,  syok  septik,  asidosis  metabolik  yang  sulit

               dikoreksi  dan  beberapa  pasien,  geala  yang muncul  ringan,  bahkan  tidak  disertai  demam.
               Kebanyakan  pasien  memiliki  prognosis  baik,  dengan  sebagian  kecil  dalam  kondisi  kritis
               bahkan  meninggal.  Orang  lanjut  usia  dan  dengan  kondisi  medis  yang  sudah  ada

               sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan paru, diabetes dan kanker
               berisiko lebih besar mengalami keparahan.

                         COVID-19 ditularkan melalui  droplet,  penularan  terjadi  ketika  seseorang  berada
               pada  jarak  dekat  (dalam  1  meter)  dengan  seseorang  yang  memiliki  gejala  pernafasan
               (misalnya:  batuk  atau  bersin)  sehingga  droplet  berisiko  mengenai  mukosa  (mulut  dan

               hidung) atau konjungtiva (mata). Penularan juga dapat terjadi melalui benda dan permukaan
               yang terkontaminasi droplet di sekitar orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, penularan virus
               COVID-19 dapat terjadi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak

               tidak langsung dengan permukaan atau benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi.
                         Kebijakan penanggulangan wabah penyakit menular diatur oleh Undang-Undang

               Nomor  4  Tahun  1984  tentang  wabah  penyakit  Menular,  Peraturan  Pemerintah  Nomor  40
               Tahun  1991  tentang  Penangulangan  Wabah  Penyakit  Menular,  dan  Peraturan  Menteri
               Kesehatan Nomor 1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang

               dapat  menimbulkan  wabah  dan  upaya  penanggulangan.  Dalam  rangka  upaya
               penanggulangan dini wabah COVID19, Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan
               Menteri  Kesehatan  Nomor  K.01.07/MENKES/104/2020  tentang  Penetapan  Infeksi  Novel

               Coronavirus  (Infeksi  2019-nCoV)  sebagai  jenis  penyakit  yang  dapat  menimbulkan  wabah
               dan upaya penanggulangannya. Penetapan didasari oleh pertimbangan bahwa infeksi Novel

               Coronavirus  (infeksi  2019-nCoV)  telah  dinyatakan  WHO  sebagai  Kedaruratan  Kesehatan
               Masyarakat  yang  Meresahkan  Dunia  (KKMMD)/Public  Health  Emergency  of  International
               Concern (PHEIC).
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99