Page 14 - Bab 4_Masalah Lingkungan_Neat
P. 14
44
Mangrove berfungsi sebagai benteng alam alami yang melindungi pantai dari
badai, tsunami, dan erosi tanah. Penghilangan mangrove dapat meningkatkan
risiko bencana alam dan merugikan keberlanjutan wilayah pesisir.
4) Pencemaran lingkungan
Aktivitas pembangunan pemukiman dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan melalui limbah domestik, limbah konstruksi, dan penurunan
kualitas air.
5) Kerusakan lkualitas air dan tanah
Pembangunan pemukiman seringkali melibatkan perubahan pola penggunaan
lahan dan pembuangan limbah, yang dapat merusak kualitas air dan tanah di
sekitar area tersebut.
Untuk mengurangi dampak negatif eksploitasi mangrove, penting untuk
mengadopsi pendekatan berkelanjutan dalam perencanaan dan pengelolaan wilayah
pesisir yang mencakup konservasi mangrove, rehabilitasi ekosistem, serta
melibatkan masyarakat setempat dalam pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan pemanfaatan lahan pesisir. Perencanaan tata ruang yang bijaksana dan
kebijakan lingkungan yang berkelanjutan dapat membantu melindungi
keberlanjutan ekosistem mangrove dan mendukung kesejahteraan masyarakat
pesisir.
b. kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah di Kota Ternate
Masalah pengelolaan sampah di Kota Ternate seperti halnya di banyak kota
lainnya, dengan mencermati sejumlah isu yang perlu diperhatikan. Beberapa
masalah yang sering dihadapi dalam pengelolaan sampah di Kota Ternate antara
lain:
1. Kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah
Kota Ternate akan menghadapi tantangan terkait kurangnya infrastruktur
pengelolaan sampah yang memadai. Fasilitas pembuangan sampah yang tidak
memadai atau kurangnya sistem daur ulang dapat menyebabkan penumpukan
sampah dan pencemaran lingkungan, kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah
mencirikan kondisi di mana suatu wilayah atau kota mengalami kelemahan dalam
sistem dan fasilitas yang diperlukan untuk mengumpulkan, mengelola, dan
memproses sampah dengan efektif.
2. Pengumpulan dan transportasi sampah yang tidak efisien
Sistem pengumpulan dan transportasi sampah yang tidak efisien dapat
menyebabkan penumpukan sampah di berbagai tempat, termasuk di pemukiman
penduduk. Hal ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan dan estetika, maka
harus ada pengelolaan sampah yang efisien melibatkan perencanaan yang baik,
infrastruktur yang memadai, dan sistem logistik yang efisien. Oleh karena itu, perlu
adanya investasi dan perhatian terhadap penyempurnaan sistem pengumpulan dan
transportasi sampah untuk mencapai penanganan sampah yang lebih berkelanjutan.
3. Kesadaran masyarakat
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemilahan sampah
dan pengurangan penggunaan plastik dapat menjadi kendala dalam upaya
pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Kesadaran masyarakat merujuk pada
tingkat pemahaman, pengetahuan, dan kepedulian masyarakat terhadap berbagai
isu, nilai, atau tanggung jawab sosial yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka
dan lingkungan sekitarnya. Kesadaran masyarakat melibatkan pemahaman akan
hak dan kewajiban serta dampak dari tindakan individu dan kelompok terhadap