Page 11 - Bab 4_Masalah Lingkungan_Neat
P. 11

41



                        kesehatan  masyarakat:  pencemaran lingkungan  akibat  manajemen sampah  yang
                        buruk  dapat  berdampak  negatif  pada  kesehatan  masyarakat.  Inhalasi  asap  dari
                        pembakaran sampah dapat menyebabkan penyakit pernapasan, sedangkan air yang
                        tercemar  dapat  menyebabkan  penyakit  yang  ditularkan  melalui  air;  c)  kerugian
                        ekonomi:  praktik  manajemen  sampah  yang  tidak  terorganisir  dan  tidak
                        berkelanjutan dapat menciptakan kerugian ekonomi. Peningkatan biaya perawatan
                        kesehatan akibat penyakit yang disebabkan oleh sampah dan penurunan daya tarik
                        lingkungan dapat menghambat pembangunan ekonomi lokal.
                               Adapun  jika  TPA  yang  Tidak  Tertib  akan  menyebabkan:a)  pengelolaan
                        limbah yang tidak aman: TPA yang tidak tertib seringkali tidak mematuhi standar
                        keamanan  dan  lingkungan.  Limbah  yang  ditempatkan  tanpa  perlakuan  yang
                        memadai  dapat  merusak  tanah  dan  air  di  sekitarnya,  menciptakan  risiko
                        kontaminasi yang serius; b) Emisi Gas Rumah Kaca: TPA yang tidak tertib dapat
                        menciptakan  emisi  gas  rumah  kaca,  seperti  metana,  yang  berkontribusi  pada
                        perubahan  iklim  global.  Metana  merupakan  gas  rumah  kaca  yang  lebih  kuat
                        daripada karbon dioksida dalam mempercepat pemanasan global; dan c) ancaman
                        kesehatan masyarakat: TPA yang tidak tertib dapat menciptakan risiko kesehatan
                        masyarakat karena adanya kontaminasi air dan tanah. Bahan kimia berbahaya yang
                        terkandung  dalam  sampah  dapat  merembes  ke  dalam  sumber  air  minum  dan
                        menciptakan risiko penyakit.
                               Adapun upaya penanggulangan yang dilakukan yakni pertama pengelolaan
                        sampah  berbasis  masyarakat  yang  mendorong  pendekatan  pengelolaan  sampah
                        berbasis  masyarakat  yang  melibatkan  partisipasi  aktif  masyarakat  dalam
                        pengelolaan  dan  pemilahan  sampah,  kedua  recycling  dan  pemanfaatan  energy
                        yakni mendorong praktik daur ulang dan pemanfaatan energi dari sampah untuk
                        mengurangi  jumlah  sampah  yang  masuk  ke  TPA.  Ketiga,  penerapan  teknologi
                        ramah  lingkungan  yaitu  mengadopsi  teknologi  ramah  lingkungan  dalam
                        pengelolaan sampah, seperti metode daur ulang yang lebih efisien dan teknologi
                        pembakaran  yang  lebih  bersih.  Keempat,  penegakan  regulasi  dan  pengawasan
                        adalah memastikan penerapan regulasi yang ketat dan pengawasan terhadap TPA
                        untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan dan lingkungan.
                               Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat, melibatkan partisipasi aktif
                        dalam manajemen sampah, dan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan, kita
                        dapat mengurangi dampak negatif manajemen sampah yang tidak efektif dan TPA
                        yang  tidak  tertib,  menciptakan  lingkungan  yang  lebih  bersih  dan  sehat  untuk
                        generasi mendatang.
                        9. Kehilangan Keanekaragaman Hayati
                               Kehilangan  keanekaragaman  hayati  menjadi  masalah  serius  yang
                        mengancam  ekosistem  global  dan  memberikan  dampak  signifikan  terhadap
                        kehidupan  manusia.  Fenomena  ini  melibatkan  penyusutan  jumlah  dan  variasi
                        spesies  tumbuhan,  hewan,  dan  mikroba  di  seluruh  dunia.  Kehilangan  ini
                        menciptakan  risiko  serius  terhadap  keseimbangan  ekosistem  dan  mengurangi
                        ketahanan  alam  terhadap  perubahan  lingkungan.  Penyebab  kehilangan
                        keanekaragaman  hayati  antara  lain:  a)  habitat  yang  hilang  yakni  penggundulan
                        hutan,  perubahan  penggunaan  lahan,  dan  urbanisasi  merusak  habitat  alami,
                        mengurangi  ruang  hidup  bagi  banyak  spesies;  b)  pencemaran  lingkunganyakni
                        pencemaran  udara,  air,  dan  tanah  dapat  merusak  ekosistem  dan  menyebabkan
                        kematian massal organisme, mengakibatkan kehilangan keanekaragaman hayati; c)
                        perubahan  iklim:  pemanasan  global  dan  perubahan  iklim  memengaruhi
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16