Page 7 - Bab 4_Masalah Lingkungan_Neat
P. 7

37



                        karena  menghirup  udara  yang  tercemar  berat;  efek  jangka  panjang  karena
                        menghirup  udara  yang  tercemarsedang  atau  ringan;  efek  tidak  langsung  karena
                        terexposed  pada  logam  berat  seperti  alumunium  danlogam  berat  lain  yang
                        terbebaskan dari zarah tanah pada pH yang rendah, akumulasi logam berat melalui
                        rantai makanan dan terlarutnya logam berat dari pipa air yang terbuat dari timbal
                        atau tembaga; 2) hutan: Dampak terhadap hutan dan pertanian sebagian karena pH
                        tanah turun. Penurunan pH tanah dan air danau dipengaruhi kemampuan tanah dan
                        air  untuk  menetralisir  asam  tersebut.  Daya  netralisasi  asam  ituditentukan  oleh
                        adanya zat yang dapat menetralisirasam, misalnya, kalsium karbonat (CaCO3) dan
                        humus.  Jika  ada  kalsium  karbonat  ion  H+  bereaksi  dengan  zat  itu  dan  diubah
                        menjadi air, karbonat dan CO2; 3) pertanian: Hasil padi dapat turun sampai 30%
                        karena hujan asam. Karena besarnya laju pertumbuhan industri dantranspor, ada
                        kemungkinan  telah  terjadi  kenaikankadar  SO2  sampai  pada  kadar  yang
                        menyebabkankeracunan kronik dan penurunan hasil pertanian tanpaadanya gejala
                        morfologik dan kasat mata pada tanaman; 4) ekosistem akuatik: Hujan asam yang
                        berkepanjangan  akan mempengruhi pH  air ekosistem akuatik (Kupchella,1989).
                        Karena kehidupan organisme hidup akuatiksangat dipengaruhi oleh pH air tempat
                        hidupnya, hujan asam mempunyai pengaruh yang besar terhadapbiologi ekosistem
                        akuatik;  dan  5)  material:  Hujan  asam  mempunyai  dampak  penting  terhadap
                        berbagai  jenis  material.  Logam,  bangunanbaru,  keramik  dan  gelas,  cat,  kertas,
                        bahan  fotografi,tekstil,  kulit  dan  karet  terpengaruh  oleh  oksidabelerang,  oksida
                        nitrogen  dan  zat  pencemar  udaralainnya.  Sebagian  kerusakan  ini  disebabkan
                        olehdeposisi  kering  asam  sulfat  yang  berasal  dari  transpordalam  kota  dan  dari
                        industri.

                        3. Masalah Lingkungan Secara Nasional
                               Masalah  lingkungan  di  Indonesia  mencakup  sejumlah  tantangan  yang
                        kompleks dan memerlukan perhatian serius dalam rangka mencapai keberlanjutan
                        dan keseimbangan ekologi. Masalah lingkungan dalam lingkun nasionalpun tidak
                        luput oleh permasalahan social. Permasalahan lingkungan banyak terjadi karena
                        laju pertumbuhan penduduk yang relative masih tinggi, penyebaran penduduk yang
                        tidak  merata  dan  mutu  kehidupan  penduduk  yang  rendah.  Beberapa  bentuk
                        permasalahan lingkungan secara nasional yaitu:
                        1. Deforestasi dan Kerusakan Hutan:
                               Deforestasi  dan  kerusakan  hutan  merupakan  fenomena  yang  merusak,
                        menyebabkan dampak serius terhadap ekosistem dan keseimbangan lingkungan.
                        Penebangan pohon liar untuk memenuhi permintaan industri kayu, konversi hutan
                        menjadi  lahan  pertanian  atau  pemukiman  manusia,  serta  praktik  ilegal  logging
                        adalah beberapa penyebab utama deforestasi. Tantangan ini tidak hanya merugikan
                        kehidupan tumbuhan dan hewan di dalam hutan, tetapi juga memberikan dampak
                        ekstensif pada berbagai aspek kehidupan di Bumi. Kehilangan keanekaragaman
                        hayati karena hilangnya habitat alami, gangguan siklus air yang memengaruhi pola
                        hujan dan menyebabkan kekeringan, serta emisi gas rumah kaca yang dipercepat
                        menyebabkan perubahan iklim global. Dampak sosial dan ekonomi juga tidak dapat
                        diabaikan. Masyarakat lokal yang bergantung pada hutan untuk berbagai kebutuhan
                        kehidupan sehari-hari mengalami ancaman serius. Peningkatan risiko bencana alam
                        seperti tanah longsor dan banjir turut merugikan masyarakat yang tinggal di sekitar
                        hutan yang ditebang.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12