Page 4 - Bab 4_Masalah Lingkungan_Neat
P. 4
34
keselamatan masyarakat; 7) perubahan ekosistem: perubahan iklim mempengaruhi
ekosistem di seluruh dunia. Perubahan suhu dan pola hujan dapat memicu migrasi
spesies, perubahan distribusi tanaman, dan bahkan kepunahan spesies tertentu; 8)
ancaman terhadap kesehatan manusia: pemanasan global dapat meningkatkan
risiko penyakit terbawa oleh vektor, seperti malaria dan demam dengue, karena
vektor tersebut dapat menyebar ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin untuk
merekahuni.
Upaya untuk mengatasi perubahan iklim melibatkan pengurangan emisi gas
rumah kaca, peningkatan efisiensi energi, transisi menuju energi terbarukan, dan
perlindungan hutan sebagai penyerap karbon alam. Kesadaran global dan tindakan
bersama juga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini. Perubahan iklim
adalah tantangan global yang kompleks, dan penanganannya membutuhkan
kolaborasi internasional serta perubahan dalam kebijakan dan perilaku manusia
untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
b. Penipisan Lapisan Ozon
Ozon adalah suatu bentuk oksigen dengan tiga atom (O3). Secara alamiah
ozon tersebar dalam stratosfer membentuk lapisan yang tebalnya kurang lebih 35
km. Di lapisan stratosfer oksigen yang merupakan gas penyusun atmosfer selain
dalam bentuk molekul O2 juga atom O, ion positif O +, radikal O dan radikal O2.
Hal ini disebabkan terjadinya reaksi fotokimia oleh sinar ultraviolet yang berasal
dari matahari sampai ke lapisan atmosfer. Penipisan lapisan ozon merupakan salah
satu isu kerusakan lingkungan yang sedang menjadi perhatian seluruh masyarakat
dibelahan bumi. Dampak yang ditimbulkan akbiat kerusakan lapisan ozon adalah
pemanasan suhu di bumi, mencairnya es di kutub, dan peningkatan permukaan air
laut beberapa kali lipat. Menipisnya lapisan ozon meningkatkan paparan radiasi
sinar ultraviolet terutama UV-B yang masuk kepermukaan bumi. Peningkatan
radiasi sinar UV-B ini menyebabkan masalah pada kesehatan manusia, antara lain,
kerusakan jaringan kulit, seperti kanker kulit dan penuaan dini, kerusakan pada
mata seperti katarak, dan menurunnya daya tahan tubuh sehingga mengakibatkan
berbagai penyakit infeksi.
Hal ini membuktikan bahwa apabila lapisan ozon semakin lama semakin
menipis, maka akan membahayakan semua makhluk hidup di belahan bumi ini.
Mengatasi masalah tersebut, pada tahun 1977 UNEP (United Nations Environtment
Programme) menyelenggarakan World Plan Of Action On The Ozone Layer, yang
melaksanakan riset skala internasional dan memonitor lapisan ozon. Pada tahun
1981, UNEP merancang konvensi global framework tentang lapisan ozon, yakni
The Vienna ConventionFor Protection Of The Ozone Layer (Konvensi Wina 1985).
Tujuan dari konvensi ini adalah untuk melindungi lingkungan hidup dan kesehatan
manusia dari kegiatan manusia itu sendiri yang menyebabkan perubahan pada
lapisan ozon.
Berlubangnya lapisan ozon sebagian besar disebabkan oleh CFC
merupakan gas yang berwarna biru tua, stabil, tidak mudah terbakar, mudah
disimpan, dan murah harganya. Oleh karena sifat-sifat itulah penggunaan CFC
meluas di mana-mana. CFC pertama kali digunakan pada lemari es, kemudian
digunakan sebagai pendorong aerosol dalam kaleng atau botol penyemprot, juga
digunakan untuk membersihkan sirkuit komputer yang halus. Sifat stabil dari CFC
yang sangat bermanfaat di bumi ini memberi peluang baginya untuk merusak
lapisan ozon. CFC yang terdifusi ke stratosfer akan mengalami pemutusan ikatan