Page 31 - e modul sistem pengapian.zip
P. 31

Gambar 3.5  Diagram sistem pengapian transistor

                         Rangkaian  pada  igniter  sebenarnya  tidak  sesederhana  seperti  yang  diperlihatkan

                 padagambar di atas karena di dalam igniter tersebut sebenarnya terdapat beberapa  bagian,  yaitu

                 penstabil  tegangan  (voltage  stabilizer),  pembentuk  pulsa  (pulse  shaper),  pengatur  sudut  dwell
                 (dwell angle control), penguat pulsa (amplifier), dan transistor power atau rangkaian Darlington.

                 Pada  beberapa  model  terdapat  juga  rangkaian  pembatas  arus  primer  (current  limiting  circuit).

                 Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut.
                     1)  Pada saat engine mati

                         Pada saat kunci kontak ON arus mengalir menuju titik P. Besarnya tegangan pada titik ini
                 (yang diatur oleh pembagi tegangan R1 dan R2) berada di bawah  tegangan  basis  yang  diperlukan

                 untuk  mengaktifkan  transistor  (melalui pick up coil). Hal ini menyebabkan transistor tidak aktif
                 (OFF) selama engine mati sehingga tidak terjadi aliran arus pada kumparan primer koil.

                     2)  Pada saat engine hidup

                         Saat engine sudah hidup, rotor sinyal berputar (mendekati pick up coil) dan menyebabkan
                 terjadinya pulsa tegangan AC pada pick up  coil. Bila  tegangan  yang dihasilkan adalah positif,

                 maka tegangan ini ditambahkan dengan tegangan yang terdapat pada titik P sehingga tegangan di
                 titik Q naik  dan  besarnya melebihi tegangan basis transistor. Adanya arus basis ini menyebabkan

                 transistor menjadi aktif (ON) sehingga kaki kolektor dan emitornya terhubung yang menyebabkan
                 arus dari baterai mengalir ke kunci kontak,  ke kumparan  primer koil, ke kaki kolektor, ke emitor,

                 kemudian  ke  massa.  Aliran  arus  ke  kumparan  primer  koil  ini  menyebabkan  terjadinya  medan

                 magnet pada koil.
                                                                28
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36