Page 2 - CERPEN TITIN - SEPATU UNTUK ANA
P. 2
SEPATU UNTUK ANA
Kabut pagi masih menyelimuti lereng
Desa Telagah. Embun bergelayut di
ujung-ujung daun pisang yang
terhampar di pekarangan rumah-
rumah kayu yang berdiri seadanya. Dari celah atap yang
bolong, sinar matahari menyorot pelan ke dalam sebuah
rumah bambu sederhana milik seorang perempuan tua dan
anak gadisnya.
Ana, gadis itu, baru berusia 11 tahun. Tubuhnya kecil,
kulitnya cokelat matang, dan rambutnya dikepang rapi oleh
sang Ibu sebelum subuh tadi. Ana duduk di beranda,
memeluk lutut, menatap sepasang sepatu robek yang
tergeletak di depannya. Jahitannya terburai,
solnya hampir lepas. Di balik wajah kecil itu,
ada tanya yang tak pernah benar-benar
mampu ia ucapkan.

