Page 17 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 17

7





                      “Lalu, kamu biarkan nenek itu, Mel?” tanya si ayah. “Tidak
               ayah,  seperti  janjiku  dulu,  Melina  akan  menolong  orang  yang

               membutuhkan  pertolongan  Melina.  Biaya  rumah  sakit  nenek
               tersebut tidak dibayar Yah” jawab Melina kepada ayahnya.

                      “Alhamdulillah,  ayah  bangga  denganmu,  Nak.  Tetaplah
               berbuat  kebaikan  walaupun  sebesar  biji  jara,”  kata  ayah  kepada

               Melina.
                      Hari  pun  sudah  malam,  akhirnya  Melina  dan  ayah
               beristirahat.  Seperti  biasanya,  sebelum  tidur  Melina  selalu

               membuka  foto  album  kenangan.  Rindu  dan  sunyi  selalu  Melina

               rasakan.
                      “Ibu, kini Melina telah menjadi seorang dokter, Melina ingin
               banget  melihat  ibu  ada  di  samping  Melina”  kata  Melina  saat  itu.

               Diputarnya kembali lagu yang biasa ia dengarkan.
                      Pagi  pun  telah  tiba.  Melina  beraktivitas  seperti  biasa.

               Bangun  lebih  awal,  salat  malam,  dan  menyediakan  makanan
               untuk  ayahnya. “Bangun  ayah, mari kita salat” kata Melina pada

               ayah. Lalu mereka salat berjamah.
                      Setelah  bekerja  selama  setahun,  Melina  memberikan

               hadiah  kepada  ayahnya.  Hadiah  tersebut  berupa  rumah.  Rumah
               yang selalu dinantikan dan diimpikan oleh ayah ketika ibu masih

               ada. Hari ini Melina memberikan hadiah tersebut untuk ayahnya.
               “Ayah,  ini  rumah  untuk  ayah,  rumah  yang  ayah  idamkan.  Maaf

               ayah, Melina baru bisa memberinya pada ayah sekarang” kata si
               Melina  pada  ayah.  Air  mata  ayah  tak  terbendung  lagi  kala  itu.

               Dipeluknya Melina dengan erat.
                      “Terima kasih, Nak. Rumah ini terlalu mewah untuk ayah,”

               kata ayah kepada Melina.

               Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah”                                                7
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22