Page 84 - BUKU ANTOLOGI CERPEN 18 CERITA MENGGUGAH HATI-ok
P. 84

74





                      Tak  lama  setelah  itu,  Abel  juga  terbangun  dari  tidurnya.
               Karena  bosan menunggu  Pak  Rio  yang  terlalu  lama mencarikan

               montir,  Abel memutuskan  untuk  turun  dari mobil.  Anis  dan  Azmi
               juga  turun  dari  mobil.  Ketiganya  menikmati  pemandangan  yang

               indah di pinggir jalan. Tak ingin membuang momen itu begitu saja,
               mereka  berselfie  ria  dengan  background  pemandangan  alam

               pegunungan  yang  sangat  indah.  Namun,  akhirnya  membuahkan
               sebuah petaka. Pada saat itu Anis berfoto dengan Abel dan Azmi
               yang  mengambil  foto.  Tanpa  disadari,  tanah  yang  mereka  pijak

               ternyata  licin  karena  sehabis  hujan  dan  mereka  tidak  menyadari

               kalau di belakang papan pembatas itu ada jurang yang lumayan
               dalam. Dalam hitungan detik, ketika pijakan kaki mereka tak lagi
               kuat,  mereka  berdua  pun  terpeleset  dan  jatuh  ke  dalam  jurang.

               Tapi Anis masih berada di bibir jurang dan berpegangan dengan
               ranting pohon yang ada di dekatnya. Sementara Abel sudah lepas

               kendali  dan  masuk  ke  dalam  jurang.  Anis  dan  Azmi  mencoba
               menolong, tapi keduanya tak kuat untuk menarik Abel kembali ke

               atas.
                      “Abelllll…!” teriak Anis terbangun dari tidurnya.

                      “Huh, ternyata cuma mimpi!” seketika ingatan Anis kembali
               ke waktu itu.

                      Waktu  yang  begitu  pahit  dan  tak  bisa  dilupakan  olehnya,
               saat  dia  melihat  sahabatnya  pergi  untuk  selama-lamanya,  dan

               rasa bersalah tidak bisa menolong Abel kala  itu. Hal itulah yang
               selama  ini  menghantui  pikiran  Anis  sehingga  ia  memilih  untuk

               pindah  dari  sekolah  itu  agar  bisa  melanjutkan  hidupnya  dari
               kenangan pahit hari itu.




               Antologi Cerpen Inspiratif “18 Cerita Menggugah”                                                74
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89