Page 9 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 9

Antologi Ceypen Retnaja


        percaya bahwa ia tidak sakit jiwa. Kecuali aku. Meski aku baru
        mengenalnya tiga hari yang lalu.  Ia menginap disini sejak satu
        bulan lalu.  Kata Mbak Win, ayahnya strook setelah tabu anak
        tercintanya ini tidak lulus.  Ya, Dedi Ilman Hernianto, putra
       seorang dosen tidak lulus ujian.  Kenyataan ini membuahiya
       shock berat dan diungsikan dari l umah.  Yah, kasihan sekali,
       dengan usianya yang baru 18 tahun dia harus menginap di
       tempatyang tidak layak ini.
               Ki'eek...
               Kulihat Mas Dedi sudah ada di depan rumah saat aku
        membuka korden depan. Gayanya khas, dengan kaos oblong
       dan celana pendek selututnya itu. Yah, maklum orang gila jadi-
       jadian.
              "Mbak, aku kok deg-degan ya!"
              "Yah, akhirnya Arin jatuh cinta, tadinya Mbak kira kamu
       tidak normal, sudah kelas tiga SMA belum juga jatuh cinta!"
       canda Mbak Win tepat sebelum bel pintu berbunyi.

              "Mbak Win..."
              "Sudah cepat buka.  Tapi ingat Rin, dia pasien Mbak

       Iho..."
              Sedetik kemudian kubuka pintu dan kupersilahkan Mas

       Dedimasuk.
              "Tidak Rin terima kasih, aku hanya mengantar ini,"
       disodorkaimya sekotak kardus berbau sedap.
              "Apaini?"
              "Dari Bu lyem, katanya buat kamu sama Mbak Win"
              "Oo, bu lyem? Bilang sama Bu lyem, terima kasih dari
       Arin sama Mbak Win. Lain kali tidak usah repot-repot! O ya.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14