Page 14 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 14

aneh.  Duma yang selalu dicemooh oleh orang-orang, dunia
          yang... yah, sungguh sangat tidak wajar. Namun, entah kenapa,
         aku betah tinggal disini.
                 Ini adalah malam terakhirku disini, tempat dimana aku
          merasakan sesuatu yang tak pernah aku rasakan sebelumnya.
         Bukan hanya pada Mas Dedi, Tole, tapi juga pada semua pasien
         disini. Aku pasti akan sangat merindukan mereka. Hhh, mereka
         hanya korban pembuangan dari dunia yang sebenarnya. Andai

         aku bisa berbuat sesuatu.

                 Baru satu jam aku tidur, terbangunkan oleh suara yang
         bagiku sangat asing.  AMBULANCE! Aku langsung beranjak
         dari tempat tidur, Mbak Win sudah tidak ada di sampingku.
         Suasana di luar sangat panik. Kulihat Mbak Wiii dengan wajah
         pucat di luar pintu, sementara di luar orang-orang berlalu lalang

         kesana kemari.
                "Mbak Win, ada apa?"
                 Mbak Win dengan sangat pucat memegang tanganku.
                "Rin, semalamTole ngamuk dan..."
                "Dan apa Mbak? Jangan-jangan dia... meninggal?"
                 Mbak  Win menggeleng, dia  masih sangat gugup.
         Wajahnya pucat.
                "Bukan, dia ngamuk berat dan menyiramkan air raksa
         pada tubuh Dedi. Entah siapa yang menaruhnya di depan pintu.
         Dan kebetulan Dedi... sedang merokok"
                 Mataku tajam menatap Mbak Win.
                "Merokok?       "
                Mulutku terbungkam. Lemas.


         DJ RSJ Haiiltu... (Fitriaiii SM.AN 1 Boja Kcndal)
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19