Page 19 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 19

Antologi Cerpen Remaja


        mengerti posisiku saat itu. Dan kotika itu  Bu Yanti meminta
       kebijakan agar aku bdak dikeluarkan dari sekolah, savang semua
       itu tidakadagunanya.
             Berita mengeiiai barang haram itu pun terus menyebar
       sampai ke telinga kalian, sahabatku yang sudah menjadi bagian
       dalam hidupku, Rita, Nola, dan Maya. Aku tidak pernah sekali
       pun menyalahkan kalian, ketika tiba-tiba kalian menjauhiku dan
       mungkin bahkan menyalahkan aku. Aku tabu  kalian malu
       mempunyai teman macam aku ini. Hatiku rasanya tercabik-
       cabik, bagaimana tidak, setiap saat kita selalu bersama. Di mana
       ada Tara pasti di situ ada Rita, Nola, dan Maya yang selalu ceria.
       Namun, kiiii aku sudah tidak bisa melihat senyum kalian lagi.
       Sekarang aku jadi ingat kita dulu pernah berjanji untuk selalu
       bersama dalam bahagia maupun sedih.
             "Tara, Rita,  Nola, pokoknya  kita  harus  bisa
       mempertahankan persahabatan kita sampai kapan pun. Dan
       kalau ada salah satu di antara kita ada yang sedang bersedih,
       maka yang lain wajib untuk menghiburnya. Kalau ada perbedaan
       pendapat maka  wajib juga  untuk  dibicarakan  bersama!
       Setuju???"
             Kata-kata itu masih tetap tergambar jelas di ingatanku. Aku
       sadar teman mana yang mau bergaul dengan pecandu narkoba
       seperti aku ini! Semua orang pergi menjauh sebab takut kalau
       nantinya akan tertular menjadi pecandu narkoba. Seandainya
       waktu itu  bisa  diputar, aku pun tidak mau menggunakan
       narkoba itu, tapi semua sudah terjadi.
            "Tara! Tidak kami sangka ternyata kamu bisa berbuat
       seperti itu! Kepercayaan yang kita bangun bersama, kini kamu


       12
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24