Page 17 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 17

PERPUSTAKAAi^
             EA0AM8AHASA
                                              An to log i Cerpen Reniaja
         KEKEKTiRykK Pgl^iOIKAM mmMl
       \ ang mempunyai sederet permasalahan, hedanya aku ini terlalu
       bodoh untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
             Siang itu  tiba-tiba ada beberapa orang guru memasuki
       kelasku. Ketika razia itu berlangsung di kelasku sedangpelajaran

       Bahasa Indonesia yang diampu oleh Bu Yanti. Kemudian salah
       seorang guru berbisik-bisik pada Bu Yanti. Aku tidak punya rasa
       apa-apa. Aku masih sempat cengar-cengir seperti orang bebas
       dari dosa, sampai akhirnya Bu Yanti memandangku sejenak
       dengan pandangan yang belum pernah aku lihat sebelumnya.
        Aneh ... akan tetapi, aku masih belum menyadari kalau tatapan
       Bu Yanti, guru yang paling kukagumi ihi merupakan sebuah
       tanda. Mungkin itu terjadi karena terlalu percaya dirinya aku ini,
       hingga Bu Yanti menyuruh aku dan teman-teman satu kelas
       untuk ke luar ruangan. Baru setelah itu Bu Yanti memanggilku
       seorang diri ke dalam kelas. Pikiranku mulai kacau dan hatiku
       pun tidak tenang, gelisah ... Aku ditanya beberapa hal di ruang
       kelas. Memang tidak begitu banyak tapi cukup membuat kepala
       pusing dan dada berdebar. Sampai akhirnya aku dipanggil ke
       ruang bimbingan konseling. Di situlah aku merasa bahwa saat itu
       aku adalah seorang terdakwa. Diinterogasi!! Pertanyaan deini
       pertanyaan berbondong-bondong menjatuhiku. Aku pun hanya
       diam.
             "Tara!! Apa benar ini barang milikmu?!!" tanya Bu Ani,
       guru bimbingan konseling, dengan nada tinggi hingga membuat
       dadaku terasa sesak.
             Aku tidak bisa menjawabnya. Berulang kali pertanyaan itu
        menghujamku. Namun, tidak ada yang bisa keluar dari mulutku.
       Diam adalah jawaban atas semua pertanyaan itu. Untuk terakhir


       10
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22