Page 22 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 22

dan ibuku tidak  niarah, bahkan niereka terscnyuiTi melihat
          kondisiku. Kalian tabu tidak, kenapa mereka tersenyum? Kai'ena
          aku yang telah memaksa mereka. Hebat kan aku ini? Ada kabar
          baik juga Lho, satu minggu yang lalu Bu Yanti dan keluarganya
         juga sempat mengunjungiku, aku sendiri kaget ketika melihat
         ada  banyak orang  yang sedang  mengelilingiku, aku pun
          memandang satu persatu wajah mereka, tapi sayang aku tidak
         menemukan kalian di sana.
               "Tara sayang ... kamu masih bisa melihat Ibu kan?" kata
         ibuku dengan muka panik, lalu ayahku.
               "Tara, ayah di sini Nak, ayah tidak akan marah sama Tara.
         Ayah janji nanti kalau Tara sudah pulang, ayah akan mengajak
         Tara jalan-jalan  ke mana kamu suka dan kamu juga bisa
         bersekolah lagi serta berkumpul dengan teman-temanmu." Itu
         kata  ayahku dengan wajah  bersungguh-sungguh. Aku
         sebenarnya heran, apa yang terjadi? Kenapa semua orang jadi

         baikpadaku?
               Rita, kau  tahu  tidak, bagaimana  pertama  kali  kita
         berkenalan? Dulu aku termasuk anak malas, jadi buku paket
         Sejarah saja sampai tertinggal di rumah. Kemudian kau mau

         meminjamkan buku paketmu padaku. Wah          aku benar-benar
         tertolong. Coba kalau kamu tidak meminjamiku, pasti aku bakal
         berdiri di depan kelas sambil memegang telinga dan mengangkat

         kaki.
               Nola, gadis super energik yang tomboy dan paling hobi
         naik gunung. Yah ... kata-kata itu selalu kamu ucapkan pada

         semua orang yang hendak kamu ajak berkenalan.
              Maya, mungkin pertemuan kita adalah pertemuan yang


         Satu Kata MiUi] untuk Sahabat Terduta.... (jaiTiiiigatu SM.AN 1 Bawatig Piii-worcjo)   15
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27