Page 26 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 26

Juli tidak dari sana. Meski akhirnya ia mengangguk juga agar
         tidak perlu mencari alasan mengapa ia melewati koridor ini.
                "Bandana kamu bagus/' puji Ega.
                Semua orang  memuji seperti  itu  pun  tidak  akan
         berpengaruh  pada gadis yang biasanya super cuek ini. Tapi
         begitu Ega memuji, Juli merasai mukanya menyemu. Ucapan
         terima kasihnya hanya mengembang tanpa suara.
                Sepanjang langkah  menuju ruang kelasnya  hati Juli

         berlagu. Sepasang matanya berpendar jauh penuh binar. Dan
         senyumnya tak pernah luntur dari bibir mungilnya. Mira, teman
         duduk gadis itu, memandang penuh takjub. Rambut cepak Juli
         yang biasanya  ia  biarkan berantakan, saat itu  tersisir  rapi
         berbandana warna pink. Tas punggung bututnya telah berganti
         tas bahu coklat muda berbulu halus dengan bandul boneka
         beruang kecil dan.. .aroma parfumnya yanggirly banget.
                "Pagi, Mira. Udah ngerjain PR?" sapa Juli renyah. "Kalau
         belum kamu boleh nyontek punyaku...."
                 Mira bengong. Biasanya setiap  ada PR Fisika  atau
         Matematika, Juli akan berteriak histeris mencari contekan pagi-
         pagi. Tapi sekarang.. .berubah seratus delapan puluh derajat!
                 Pasti sesuatu yang luar biasa telah terjadi.
                "Biasa  aja,"  elak  Juli  ketika  Mira  bertanya  tentang
         ketidakbiasaan penampilannya.
                ''Nggak sekedar itu, aku yakin," bersikukuh Mira. Juli
         ninlah tersenyum dikulum. Matanya mengerjap.
                "Kamu lagi jatuh cinta, ya... ?" tebak Mira.
                 Juli tersipu dan Mira justru tertawa ngakak sekeras-
         kerasnya. Akibatiiya, semua pemilik mata tertuju ke arah mereka


         /////.... (W'inda Astnyant, SM A   Bakri Utama, Bayan, PuiAvorcjo)   19
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31