Page 28 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 28

bencana hebat. Berbagai produk kosmetik  kini menjejali laci
         mejanya.
                 Di setiap kegiatan sekolah saat Juli biasanya terlibat, kini
         mulai berkurang, kecuali  kegiatan  yang diikuti  Ega. Atau
         setidaknya, jadwal kegiatan  itu  bei'samaan  dengan jadwal
         kegiatan Ega. Untuk urusan ini, Juli dapat dengan mudah
         memperoleh informasinya.
                Satu hal lagi, Juli sekarang suka melamun. Bahkan ketika
         Pak Syamsul tengah mengajarkan rumus-rumus Fisika, gadis ini
         innlnh asik menuli puisi cintanya. Pada Mira, gadis itu berikrar,

         Ega hams jadi cowoknya.
                Sore ini Juli disuruh ibunya ke rumah tante Lies untuk
         mengantarkan undangan dari tetangganya. Angin berhembus

         sedikit  keras,  mengacaukan  poni rambutnya. Gadis itu
          melangkah ringan menelusuri  ti'otoar jalan setelah turun  dari

         bus kota.
                 Alin, anak tante Lies yang membukakan pintu.
                "Tumben nih mau main. Biasanya sibuk melulu..     ledek
          Alin.
         Juli nyengir mengikuti sepupunya itu duduk di kursi rotan di
          teras rumahnya.
                "Aku sedikit pangling Iho. Biasanya kamu nggak suka
          pakai rok kayak gini. Kamu makin manis kalau pakai rok."
                 Juli tersipu.
                "Makasih. Aku disuruh mama nyatnpein undangan untuk
         tante Lies. Tante ada kan?"
                "Mama lagi ke rumah sakit,menjenguk tetangga. Aku
         juga sebentar lagi mau pergi. Kamu ngikiitaja, ya?" ajak Alin.

          ]////.... (W'inda Astiiyaiii, .SMA Pins Hakri L'taina, Bayan, Purworcio)   21
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33