Page 27 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 27

Antologi Ccrpen Retnaja


       berdua.
              "Aku akan sebarin gosip asik ini, kecuali kamu mau
       corita." Julideal. Toh ia memang tengah ingiii bercerita.
              "Keniarin aku ketemu Ega di toko buku. Tadinya kupikir
       dia tak mungkin menyapa. Paling kenal juga eiiggak. Eh, tiba-tiba
       dia menyapa namaku!" cerita Juli penuh semangat di pojok
       kantin sekolah saatistirahat.
              "Ega.. kakak kelas kita itu?"
       Julimengangguk menerawang.

              "Terus...."
              "Terus dia ngajak ngobrol. Aku cuma jadi pendengar
       setia. Soalnya aku jadi nervous."
              Mira menahan tawa. Kalau yang cerita ini, Dina atau Ella
       boleh grogi tapi ini Juli. Makluk selebor dengan seabrek kegiatan
       macho masih juga nervous menghadapi makluk cowok. Padahal
       biasa cela-celaan sama Bimo, biasa menjahili Edo, biasa....
              Atau  memang sebegitu  hebatnya cinta  hingga  bisa
       merubah karakter seorang cewek yang seharusnya feminim.
              "Tadi aja aku sengaja lewat depan ruang kelas Ega di
       koridor A. Eh, doi pas lagi dekat pintu dan menyapaku."

              "Terus...."
              "Ya, aku Cuma tersenyum sok coo/-lah. Habis bingung
       mau gimana." Juli mengaduk jus alpokahiya yang sedari tadi
       belum diminum. Mira tidak bisa lagi menahan tawa. Juli mati

       gaya di depan cowok.
              Sekarang  Juli  sok  genit.  la  yang  biasanya  malas
       berdandan, sekarang betah berlama-lama di depan cermin.
       Jerawat yang biasanya tak jadi masalah sekarang seperti ada


       20
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32