Page 33 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 33

Antologi Cerpen Reiiiaja

        mengajarinya main gitar. Suaranya yang lembut saat bicara dan
        punj^a ciri khas tersendiri saat melantunkan lagu, meyakinkan
       Ju li bahwa ia bei teman dengan cowok istimewa.
               Co\A'ok istimewa? Juli meneguk ludah meski terasa getir
        untuk ditelai\nya. Ega, cinta pertamanya, yang selama ini telah
        banyak membuat perubahan pada dirinya dan membawa berjuta
        mimpi manis  untuk  dirinya,  ternyata  adalah  milik  Alin,
       sepupunya sendiri. Juli nggak mau disebut merebut cowok orang.
       Juli pun harus mengalah. Ega hanya membesuknya satu kali. Itu
       pun bersama  Alin. Haruskah kisahnya dengan Ivan harus
       berakhir seperti cinta pertamanya karena di hati Ivan sudah ada

       Ria bertahta.
              Kebutaan mata Juli tentu saja membuat dia membenci
       dan memaki Ivan. Apalagi dengan keadaan seperti itu, Juli tidak
       bisa lagi bersekolah dan bertemu dengan teman-temannya. Tapi
       sedikit pun Ivan tidak mengambil hati, meski sikap Juli sering
       dingin  padanya. Hingga akhirnya, kesabaran Ivan
       menemaninya, membuatnya jatuh cinta meski belum pernah

       melihat wajahnya. Sayang sekali ada Ria di hati Ivan dan Juli tahu
       itu. Ivan yang menceritakan segalanya.
              "Meskipun kamu bisa melihat lagi, aku telah membuat
       hari-harimu  selama  ini  terasa  sepi  tanpa  teman-teman
       sekolahmu."
              Seolah bisa melihat Ivan, Juli berbalik ke arahnya.
              "Kebutaan ini malnh bisa melihat betapa baik hati kamu,
       betapa tulus pengorbananmu selama ini. Kamu tidak seperti

       yang laimiya yang hanya menginginkan kesempurnaan."
              Air mata Juli mengalir. Ivan datang menyekanya. Ada


       26
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38