Page 37 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 37

Autologi Cerpen Reinaja


              "Ivan!"
               Pangeran yang baru saja  dimilikinya, yang wajahn3'a
       bam saja dilukiskan dalam angannya, kini raib. Lukisan wajah
       pangeran itu  raib  meski tangan Ivan  masih menggenggam
       tangannya. Genggaman itu pun kini terlepas perlahan. Matan\'a
       yarig  tak  bisa  melihat  membuat hatinya  dililit  perih  dan
       penasaran pada suara yang baru didengarnya.
              "Rial" desis Ivansaatberbalik ke asal suara itu.
               Hati Juli makin teriris saat Ivan menyebut nama Ria. Kini
       dia tahu apa yang terjadi di depannya. Dia ingin menangis, tetapi
       ia sadar bahwa Rialah yang berhak atas tangis itu. Dialah yang
       merampas kebahagiaan Ria dan Ivan selama ini. Juli menunduk
       dan menyenibunyikan tangisnya!
              "Maafkan aku, Ria!"
               Mata Ria belum juga lepas dari Ivan. Ada rasa tak percaya
       dengan semua yang dilihatnya baru saja. Mencoba membujuk
       hatinya bahwa Ivan hanya mengobati luka hati Juli, tanpa cinta.
       Tapi mata Ivan telah menjelaskan semuanj^a.
              Kecurigaamiya selama ini bukan tak beralasan. Ivan yang
       jarang menemumya bahkan terkesan tak betah di sampingnya
       ternyata menyimpan Juli di belakangnya sebagai orang ke tiga.
       Ivan memang pernah jujur dengan kecelakaan yang menimpa
       Juli. Ria pun terima deiigan keputusan membagi waktunya untuk
       Juli dan dirinya, tidak dengan cintanya.
              Sakit memang cintanya dengan Ivan hams mati muda,
       seumur jagung. Jauh di dalam hatinya, jauh sekali hingga tak
       tersentuh, dia  menyimpan benci pada Ivan tapi takdir Ria
       membuatnya bisa  mengerti  kenyataan. Dunia  tak  hanya


       30
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42