Page 39 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 39

Antologi Ccrpen Reinaja


               Di tengah keasikan mereka, seorang gadis memasuki
        kafe. Mata Ivan scperti tak peicaya pada penglihatannya.
              "Rial" desis Ivan kemudian.
               Seperti disambar petir Juli mendengar nama itxi. Tetapi
       tanpa disangka Ivan menarik tangan Juli dan mengajaknya pergi
       dari kafe itu dan meninggalkan Ria dengan hati yang tak karuan.
       Tapi karena Ivaji telah memilih Juli, ia tak peduli apakah Ria
        menangis atau tidak. Dia hanya tak inginJuli sakit hati.
              "Ivan, itu Ria. Kenapa kamu nggnkmenemmnya?"
              "Jul, aku  nggnk  ingin  menyakitimu. Kamu adalah
       segalanya  untukku  dan jangan  sebut lagi  nama  Ria  di
       hadapanku!"
              "Baiklah, Van. Maafin aku udah nyusahin kamu."
              Ivan niemeluk Juli dengan lembut, mengelus rambutnya,
       dan memberinya kesejukan.
              "Jul, aku mencintaimu. Kamu nggnk pernah sedikit pun
       nyusahin aku, ninlah kamu selalu memperhatikanku."
              "Makasih ya. Van. Aku juga sayang kamu."
              "Sekarang kita pulang. Aku udah janji mau ngenalin

       kamu sama ibu."
              Dengan bergandengan tangan mereka masuk ke dalam
       mobil. Gerinus turun dengan gemericik.







              "Bu, ini gadis yang bernama Juli," Ivan mulai berbicara.
              "Selamat  malam, Tante.  Nama saya  Juli,"  sambil
       mengulurkan tangannya.


       32
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44