Page 38 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 38

menyimpan cerita putih, seperti masa kebahagiaamwa dengan
         Ivan atau hitam seperti takdir Ria tapi juga abu-abu. Abu-abu itu
         kini menjadi iniliknya, kelabu! Ivan melukai cinta putih itu
         setelah menuliskan takdir hitam dalam hidup Ria.
                Ria memilih berbalik pergi tanpa sepatah kata pun. juli,
         yang tahu bahwa Ivan menyusul langkah Ria, langsung berdiri
         dari tempatnya meski tak bisa mengangkat langkah.

                "Ivan!"
                Juli hanya mampu meneriakkan namanya. Ivan pun
         berbalik, berdiri di antara kepergian Ria dan keterpakuan Juli
         menatap hampa. Berat langkalinya, kemudian mendekat ke arah
         Juli yang masih berdiri menatap kegelapan.
                " Aku tak akan pernah meninggalkaiunu, Juli."
                 Lalu, digenggamnya tangan Juli dan memberinya janji,
         harapan, dan cinta. Tak ingin ia menghianatinya.






                 Juli dan Ivan duduk berhadapan di sebuah kafe. Berbagi
          cerita dan canda. Tangan mereka saling berpegangan, tatapan
          beradu. Takdir  hitam  yang  mempertemukan mereka  kini
          berakhir putih. Juli kini bisa melihat  lagi setelah berhasil
          operasinya sebulan lalu.
                 Juli pernah ragu uiatuk memiliki Ivan saat telah bisa
          melihat lagi, apalagi setelah melihat paras Ivan yang jauh lebih
          cakep dari yang dibayangkannya. Tapi Ivan yang memilih untuk
          tidak  mencari Ria. Seolah pertanda bahwa takdir  memang
          menghadiahkan Ivan untuk Juli.


          ///&... (\X'inda Astriyaiii, SM \ Pius Bakti Utama, Bayaii, Purworejo)  31
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43