Page 34 - Menggapai langit, Antologi Cerpen Remaja (2008)
P. 34

keinginan untuk berdiri dan berlabuh di pelukan Ivan demi
         menumpahkan semua beban yang selama ini menghimpihiya,
         tapi keinginan itu  dibiarkan ikut berubah menjadi beban saat
         teringatcerita tentang Ria.
                Bahwa cinta itu buta, ternyata bukan cerita belaka. Bukan
         sekali Juli membujuk hatijika Ivan yang menemaninya selama ini
         hanya  untuk  mempertanggungjawabkan  perbuatannya.
         Bagaimana  mungkin dia  menjatuhkan  pilihan  pada Ivan

         sementara dia tidak pernah melihat raut wajah Ivan sebelumiaya.
                Saat matanya  bisa melihat, masihkah dia bisa melihat
         ketulusan hati Ivan. Mungkinkan Ivan masih mau meluangkan
         waktu untuknya? Juli  menggeleng. Tergores luka saat dia
          menemukan jawabannya. Bukan tak mungkin Ivan nialah akan
          memusuhinya saat dia masih minta perhatian padahal tugas Ivan
          untuk menemaninya telah selesai.
                 Tak  ada jalan  Iain, Juli  meruntukkan asa  yang
          dibangumiya selama ini. Pengorbanan Ivan tak ingin dihargai
          dengan cinta yang hanya menjadi luka baginya. Dipendamnya
          cinta itu dalam-dalam lalu mencoba tersenyum sebagai sahabat
          di depan Ivan, sahabat yang ditemukannya dalam gelap.
                 "Akhir-akhir ini kamu banyak diam," Ivan berucap lagi,
          "Juli, belum cukupkah kehadiranku menemanimu? Kuakui aku
          salah,  membawamu ke  dunia  tanpa  cahaya  sedikit  pun.
          Tunjukkan apa  yang  harus  aku lakukan  untuk  menebus
          kesalahanku. Apa pun aku mau?"
                 "Termasuk mencintaiku," lanjut Juli. Cinta yang baru saja
          dibunuhnya kini hidup kembali setelah mendengar pengakuan
          Ivan.


          ]hIL.. (Wiiida Astriyaiit, SMA Ptus Bakri Utama, Bayan, Bunvorcjo)  27
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39