Page 139 - D:\Project buku\
P. 139
3) Pameran Virtual: dengan menggunakan virtual reality
(VR), perpustakaan dapat mengadakan pameran yang
sepenuhnya digital. Pemustaka dapat berjalan melalui
galeri virtual dan berinteraksi dengan objek pameran
tanpa terbatas oleh ruang fi sik.
4) Ruang Kolaboratif Virtual: VR memungkinkan pemustaka
dari berbagai tempat “bertemu” dalam ruang virtual untuk
berbicara atau bekerja sama dalam proyek penelitian.
b. Augmented Reality (AR) di Perpustakaan
AR adalah teknologi yang mengintegrasikan komponen
digital ke dunia nyata sehingga pengguna dapat melihat
informasi tambahan melalui perangkat seperti smartphone,
tablet, atau kacamata AR. Berikut adalah beberapa aplikasi
AR yang tersedia diperpustakaan:
1) Navigasi dan Petunjuk AR di Perpustakaan: AR dapat
membantu pemustaka menemukan jalan mereka di
perpustakaan yang luas. Pemustaka dapat melihat
panduan visual yang menunjukkan lokasi rak buku, ruang
baca, atau area layanan lainnya dengan mengarahkan
kamera ponsel mereka ke sekitar.
2) Interaksi dengan Koleksi Fisik: AR memungkinkan
pemustaka menemukan lebih banyak informasi tentang
buku atau artefak di perpustakaan.
3) Permainan dan Gamifi kasi: beberapa perpustakaan
menggunakan AR untuk membuat permainan yang
menarik pemustaka. Salah satu contohnya adalah
pencarian harta karun berbasis AR di mana pemustaka
harus memindai kode atau gambar tersembunyi di dalam
perpustakaan untuk mendapatkan hadiah atau informasi.
Perpustakaan yang telah menggunakan VR dan AR
yaitu The British Library di London, menggunakan VR untuk
menawarkan tur virtualke beberapa koleksi manuskrip dan
artefak yang sangat langka. Bibliotheque Nationale de France
di Paris juga telah menggunakan AR untuk memperkenalkan
koleksi digital mereka melalui pemeran yang dapat diakses
melalui aplikasi smartphone.
130