Page 35 - ikat ilmu dengan menulisnya
P. 35

35

    nama,  maka  saya  minta  Dr.  Salim  membaca  dulu
    naskah yang saya susun agar Beliau mengoreksinya.
    Setelah  lewat  beberapa  perbaikan,  maka  terbitlah
    buku  pertama  saya.  Tapi  nama  penulisnya  bukan
    nama saya.

        Sayangnya  kok  saya  cari-cari  dimana  buku  itu
    sekarang, rupanya sudah tidak ketemu. Padahal itu
    cukup bisa jadi sejarah dan barang bukti nyata, awal
    debut saja menulis buku.

    Proyek Gagal

        Sukses dengan buku pertama, dilanjutkan dengan
    buku kedua dan ketiga. Sebenarnya saya tidak tahu
    apakah buku yang diterbitkan itu balik modal atau

    tidak, saya sendiri sama sekali tidak memikirkannya.
    Yang  penting  buku  saya  terbit  dulu,  hitung-hitung
    sekedar untuk aktualisasi diri saja.

        Jadi  ceritanya  saya  mulai  berpikir  untuk
    menerbitkan sendiri buku saya. Kebetulan ada teman
    yang  punya  koneksi  dengan  percetakan  dan  dia
    bilang bisa bantu masalah cetakan. Maka jadilah kali
    ini  saya  agak  sedikit  bernafsu,  saya  mau  modali
    sendiri buku saya. Pakai duit saya sendiri lalu saya

    cetak sendiri dan rencananya mau saya jual sendiri
    dengan memanfaatkan jaringan pengajian.
        Kebetulan  waktu  itu  evennya  tepat,  yaitu

    menjelang  masuk  bulan  Ramadhan.  Maka  saya
    kumpulkan  semua  naskah  tulisan  yang  terkait
    dengan  puasa  dan  pernak-pernik  Ramadhan.  Saya
    kasih  judu  FIQIH  RAMADHAN.  Cetak  3.000  eks
    seharga 25 juta.

        Dalam  hitung-hitungan  saya,  seharusnya  laris
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40