Page 40 - MODUL AJAR
P. 40

Modul Sejarah Kelas XI KD 3.4





                      a.  Pemikiran-Pemikiran yang Melandasi Revolusi Rusia

                         1)  Liberalisme
                              Pada permulaan abad XIX (masa sesudah Kongres Wina) keadaan Rusia masih
                       sangat  terbelakang  jika  dibandingkan  dengan  keadaan  Eropa  Barat.  Masyarakat  Rusia
                       terbagi atas dua golongan saja, ialah : tuan tanah (bangsawan) dan petani (rakyat jelata).
                       Industry  belum  ada  dan  karena  itu  belum  ada  kaum  pertengahan  (atau  kaum  borjuis).
                       Rusia masih merupakan negara agraris yang kolot. Tidak adanya kaum pertengahan ini
                       mempersukar  masuknya  liberialisme  ke  Rusia,  karena  lazimnya  kaum  pertengahanlah
                       yang meruakan pendukung liberialisme.

                              Keadaan masyarakat Rusia masih kolot. Dipandangan mata rakyat yang kolot itu
                       Tsar Rusia lebih merupakan seorang dewa  yang keramat. Bangsawan  yang berdekatan
                       denga raja, mempunyai kedudukan yang istimewa di atas rakyat. Mereka merupakan tuan
                       tanah besar yang mengekang hidup rakyat jelaata sebagai petani.

                              Rakyat jelata sebagaian besar merupakan petani miskin yang tidak memiliki tanah
                       sendiri,  tetapi  hanya  mengerjakan  tanah  dari  tuan  tanah.  Mereka  diharuskan  tunduk
                       kepada segala kehendak tuan tanahnya dan tidak boleh pindah ke lain tempat  (ke lain
                       daerah).  Terikat  kepada  tempat  tinggalnya  dan  terpaksa  tunduk  kepada  tuan  tanahnya,
                       petani merupakan budak belaka dari tuan tanahnya. Status petani sebagai budak dari tuan
                       tanah ini memang status yang disyahkan oleh pemerintah Rusia sejak Undang-Undang
                       Perbudakan tahun 1646 dari Tsar Alexis walaupun pada tahun 1861 Tsar Alexander II
                       menghapuskan  perbudakan,  hidup  petani  belum  mengalami  kemajuan  yang  nyata.  Di
                       dalam  kebijakan  penghapusan  perbudakan  ini  (Undang-Undang  Emansipasi),  Tsar  II
                       menyatakan bahwa bekas budak mendapat tanah sebagai miliknya, tetapi sebagai milik
                       bersama (kolektif) dari suatu desa (mir). Satu tanah desa dikepalai satu orang kepala mir
                       (lurah desa). Lama kelamaan Mir ini bertindak sebagai tuan tanah saja terhadap petani-
                       petani anggaota mir. Kepala mir akhirnya menjadi petani besar dan kaya yang disebut
                       kulak. Hidup petani biasa tetap sengsara.
















                           Pada tahun 1861 Tsar Alexander II menghapuskan perbudakan di Rusia.

                                                                                                           36
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45