Page 127 - Modul Pelatihan Pengurus Koperasi
P. 127
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi atas perbedaan antara harapan
awal sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk
sebagaimana dipersepsikan setelah memakai atau mengkonsumsi produk
bersangkutan. Lebih lanjut menurut Tjiptono (2012) kepuasan pelanggan berpotensi
memberikan sejumlah manfaat spesifik, diantaranya: (1) berdampak positif terhadap
loyalitas pelangggan. (2) berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan,
terutama melalui pembelian ulang, cross-selling, dan up-selling. (3) menekan biaya
transaksi pelanggan dimasa depan, terutama biaya-biaya komunikasi pemasaran,
penjualan, dan layanan pelanggan. (4) menekan volatilitas dan resiko berkenaan
dengan prediksi aliran kas masa depan. (5) meningkatkan toleransi harga, terutama
kesedian pelanggan untuk membayar harga premium dan pelanggan cenderung tidak
mudah tergoda untuk beralih pemasok. (6) menumbuhkan rekomendasi gethok tular
positif. (7) pelanggan cenderung lebih reseptif terhadap product-line extension, brand
extension, dan new add-on services yang ditawarkan perusahaan, serta (8)
meningkatkan bargaining power relative perusahaan terhadap jaringan pemasok,
mitra bisnis, dan saluran distribusi.
2. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Menurut Rangkuti (2006:24) metode pengukuran kepuasan pelanggan yang
dilakukan adalah dengan menggunakan metode survey. Pengukurannya dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung melalui pertanyaan kepada
pelanggan dengan ungkapan sangat tidak puas, kurang puas, puas dan sangat
puas.
2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan
suatu atribut tertentu dan seberapa pantas yang mereka rasakan.
3. Responden diminta menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi yang
berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan diminta untuk menuliskan
perbaikan-perbaikan yang mereka sarankan.
122