Page 38 - 04. Buku Fisika Fase E
P. 38
2. Efek Rumah Kaca
Pada prinsipnya, rumah kaca dalam pembahasan pemanasan global ini hampir sama
dengan konsep rumah kaca di atas, di mana lapisan atmosfer diibaratkan rumah kaca dan
Bumi diibaratkan tanamannya. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika tiba di permukaan Bumi, energi tersebut akan berubah dari cahaya
menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi akan menyerap sebagian
panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi
inframerah gelombang panjang.
Oleh karena ada gas rumah kaca di atmosfer (di antaranya karbon dioksida (CO ),
2
metana (CH ), dan nitro oksida (N O)), sebagian panas tetap ada di atmosfer sehingga
4 2
Bumi menjadi hangat pada suhu yang tepat (16 C) bagi hewan, tanaman, dan manusia
o
untuk bisa bertahan hidup. Mekanisme inilah yang disebut efek gas rumah kaca.
Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer Bumi akibat menumpuknya
jumlah gas rumah kaca, antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida, dan metana
yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan
kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi. Akibatnya panas tersebut akan
tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus-menerus sehingga mengakibatkan
suhu rata-rata tahunan Bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana
gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer,
semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di Bumi.
Tanpa efek rumah kaca tersebut, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu
rata-rata sebesar 15°C, Bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C dari suhunya semula. Jika
tidak ada efek rumah kaca, suhu Bumi hanya -18°C sehingga es akan menutupi seluruh
permukaan Bumi. Sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan
mengakibatkan suhu permukaan Bumi meningkat lebih besar yang dikenal dengan istilah
pemanasan global.
C. Pemanasan Global
Pemanasan global (global warming) adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Selama seratus tahun terakhir, suhu rata-rata global
pada permukaan Bumi telah meningkat (0,74 ± 0,18)°C. Menurut Intergovernmental Panel
on Climate Change (IPCC), bahwa sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak
pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi
gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia.
35