Page 2 - Flik coba_Neat
P. 2

BAB I
                                 Konsepsi Sejarah dan Kebudayaan Minangkabau

               1.  Asal Usul Nama Minangkabau
                      Terdapat  beberapa versi mengenai asal usul nama Minangkabau, dalam tambo
               Minangkabau dijelaskan bahwa nama tersebut  berkaitan dengan suatu peristiwa  adu
               kerbau.  Pada  suatu  masa  datang  bala  tantara  dengan menggunakan  perahu  yang
               dipimpin  Anggang  dari  Laut,  membawa  kerbau  panjang  tanduk  di  Bukit  Gombak.
               Nahkodanya mengajak Datuk Katumanggungan dan Datuk Parpatih Sabatang mengadu
               kerbau itu. kedua Datuk tersebut berjanji tujuh hari untuk mempersiapkan kerbau mereka.
               Selama waktu itu mereka bermusyawarah dan memutuskan untuk mencari kerbau kecil
               yang masih menyusu, kerbau tersebut diberinya tanduk besi sembilan cabang. Sewaktu
               diadakan pertarungan, anak  kerbau  yang tidak  diberikan makan  berhari-hari segera
               menyerbu kerbau besar dengan tujuan hendak menyusu. Kerbau besar tersebut lantas
               tertusuk oleh besi yang terpasang di kepala kerbau kecil, sehingga kerbau besar akhirnya
               mati.  Pada akhirnya nahkoda besar mengakui kekalahannya, sejak peristiwa itu maka
               rakyat  berbangga dengan “Menang kerbau”,  dan akhirnya daerah mereka  dinamakan
               sebagai Minangkabau (Djamaris, 2002).
                      Pendapat lain mengenai penamaan Minangkabau berasal dari kata “Pinang” dan
               “Kabau”,  yakni  peminangan yang  dilakukan oleh  seorang  raja  dari  Majapahit  atas
               seorang gadis daerah Melayu. Peminangan tersebut dilakukan dengan membawa seekor
               kerbau besar sebagai persembahan terhadap raja. Karena peminangan tersebut diterima
               oleh masyarakat  Melayu,  maka  kerajaan  tersebut  dinamakan sebagai  Pinangkabau,
               yang artinya peminangan dengan persembahan kerbau, kata tersebut kemudian berubah
               menjadi Minangkabau (Martamin, M Nur, Nurdin, Basri, & Amir B, 2002).
                      Penjelaskan  dari  tambo  tidaklah  kuat  untuk  melegasikan  asal  usul  nama
               Minangkabau,  karena  tidak  diketahui kapan  dan  dimana  peristiwa  tersebut  terjadi.
               Beberapa  ilmu memberikan pendapat  mengenai asal  nama  Minangkabau (M.  Rasjid
               Manggis, 1987), diantaranya:
               (1) Purbacaraka,  ia  menyebutkan  bahwa  Minangkabau berasal  dari  kata  “Minanga
                   Tamwan”,  arti  kata  tersebut  adalah pertemuan  dari  dua  muara  sungai,  menurut
                   keterangannya Minangkabau pada  mulanya terletak  pada  pertemuan dua  sungai
                   besar yakni Kampar Kanan dan Kampar Kiri.
               (2) Van der Tuuk, menerangkan bahwa Minangkabau berasal dari kata “Pinang Khabu”
                   yang artinya “tanah asal”.
               (3) Sutan Muhammad Zain, berpendapat  bahwa Minangkabau  berasal dari  “Binanga
                   Kanvar” yang berarti Muara Kampar. Keterangan ini bertambah kuat karena didukung
                   oleh Chau Yu  Kua yang  pada  abad  ke-13  pernah datang  ke  Muara  Kampar,  ia
                   menerangkan bahwa  disana  didapati  suatu  bandar  yang  paling  ramai  di  pusat
                   Sumatera.
               (4) Muhammad Hussein Nainar, menyebutkan bahwa Minangkabau berasal  dari  kata
                   “menonkhabu” yang artinya “tanah pangkal” atau “tanah permai”.
                      Istilah Minangkabau saat isi sering disamakan dengan istilah “Sumatera Barat”,
               pada  dasarnya  makan  kedua  istilah tersebut  sangatlah berbeda.  Kata  Minangkabau
               disamping  bermakna  geografis  pada  dasarnya  juga  mengandung  pengertian
               kebudayaan, etnisitas, suku bangsa (Mansoer, Imran,  Safwan, Idris,  & Buchari, 1970).
               Sementara itu, kata Sumatera Barat merujuk pada wilayah administratif yang jika ditinjau
               dari  perspektif  historis  merupakan  penamaan  dari  Pemerintah  Hindia  Belanda
               “Sumatera’s Westkust”,  untuk menyebutkan sebagian kecil daerah yang berada  pada
               pesisir barat Pulau Sumatera.





                                                             1
   1   2   3   4   5   6   7