Page 4 - Flik coba_Neat
P. 4
3. Hubungan Sejarah Minangkabau dengan Sejarah Lokal
Sejarah lokal dapat diartikan sebagai kejadian atau peristiwa sejarah dalam
lingkup yang terbatas, yang menceritakan dinamika kehidupan dari suatu komunitas
masyarakat dengan kultur yang dimilikinya di suatu wilayah atau regionalitas tertentu
(Kamarga, 2007; Winarti, 2016). Cakupan atau ruang lingkup sejarah lokal merupakan
keseluruhan lingkungan sekitar yang dapat berupa kesatuan wilayah seperti desa,
kecamatan, kabupaten, kota kecil dan lain-lain. Kesatuan wilayah seukuran itu beserta
unsur-unsur instansi sosial dan budaya yang berada di suatu lingkungan itu, seperti
keluarga, pola pemukiman, mobilitas penduduk, kegotong-royongan, pasar, teknologi
pertanian, lembaga pemerintahan setempat, perkumpulan kesenian, monumen dan lain-
lain (Widja, 1991, hlm. 14–15).
Seminar Sejarah Lokal pada tahun 1984 merumuskan lima tema pokok berkenaan
dengan sejarah lokal, yakni (1) dinamika masyarakat pedesaan; (2) pendidikan sebagai
faktor dinamisasi dan integritas sosial; (3) interaksi antar suku bangsa dalam masyarakat
majemuk; (4) revolusi nasional di tingkat lokal; dan (5) biografi tokoh lokal (Kuntowijoyo,
2003, hlm. 145). Beberapa tema tersebut menujukkan bahwa sejarah lokal memiliki
bidang garapan yang cukup luas.
Berdasarkan pengertian di atas, maka sejarah Minangkabau sebagai suatu
sejarah yang terjadi pada lokalitas tertentu dapat dikatakan sebagai bagian dari bahasan
sejarah lokal, keterkaitan keduanya berada pada pembahasan mengenai dinamika lokal
suatu komunitas budaya yakni Minangkabau.
3