Page 54 - Lolotabang dan Biuqbiuq
P. 54
melarikan diri.
Manusia kuda menagih janji Lolotabang untuk menikah
dengannya.
“Akan tetapi, bisakah kita tetap tinggal di daratan setelah
menikah?” pinta Lolotabang. “Aku tidak ingin berpisah lagi dengan
adikku.”
Raja Sungai hanya mengulum senyum. Lolotabang dan
Biuqbiuq berpandangan, cemas menanti jawaban sang Raja.
Senja mulai merambat naik. Di pinggir sebuah telaga yang
teduh dinaungi pepohonan tua yang rindang, seorang wanita
cantik tampak asyik menenun kain. Di sampingnya, seorang wanita
yang lebih muda meninabobokan bayi dalam gendongannya.
“Keponakanku, kau sangat manis, mirip ibumu. Akan
tetapi, kau juga harus tumbuh menjadi seorang wanita pemberani,
seperti bibimu ini!” katanya lembut pada sang bayi. Kedua wanita
itu tersenyum.
Sesosok laki-laki bertubuh kuda dan berkepala manusia
tampan muncul di ambang pintu pondok. Ia ikut tersenyum
menyaksikan mereka dan mendekat. Diciumnya kening bayi
mungilnya.
Telaga itu mulai diselimuti kabut.
48