Page 44 - Bau Wangi Taru Menyan
P. 44
pohon. Di depan pohon tinggi berbau harum, tepat di
hadapannya, duduk seorang perempuan yang sangat
cantik. Ia bergegas menyapa perempuan cantik itu.
”Wahai, putri cantik, apa yang sedang kaulakukan
di situ?” tanya Putra Sulung Dalem Solo dengan takjub.
Ia mendekat ke sumber bau wangi itu dengan pelan
dan terus memandangi seorang dewi yang teramat
cantik. Dewi itu sedang duduk dengan rambut tergerai
di bawah pohon taru menyan seorang diri. Sumber bau
harum yang ia cari berasal dari pohon yang disandari oleh
perempuan cantik itu. Putra Delem Solo pun menyukai
Dewi yang duduk di bawah pohon taru menyan itu.
”Apakah kautahu nama pohon yang kausandari itu?
Aku telah lama mencari sumber wangi,” tanya Putra
Sulung Dalem Solo lagi.
”Oh!” pekik Sang Dewi kaget dan tidak percaya
melihat manusia pertama kalinya. Setelah rasa
terkejutnya berkurang, ia bertanya balik, ”Siapa
gerangan kau? Berani kau bertanya tentang pohon ini?
Siapa kau hingga bersusah payah mencari pohon taru
meyan?”
34