Page 26 - Mahmud dan Sawah Ajaib
P. 26

di  sawah  mereka.  Bukan  untuk  beristirahat,  tetapi  ia
            mencari serat daun nenas hutan yang tumbuh tidak jauh
            dari sawahnya. Serat nenas hutan itu dijadikan benang

            jaring untuk memperbaiki jalanya yang rusak.
                 Setelah beberapa ratus meter berjalan, ia berhenti
            pada sebatang pohon nenas hutan, bentuknya hampir

            mirip dengan nenas pada umumnya, tetapi ia tidak
            berbuah. Di sekeliling daunnya tidak ada duri seperti
            nenas  biasa,  durinya  justru  berada  di  ujung  daun.
            Warnanya  hitam,  agak  panjang  kira-kira  delapan

            sentimeter. Mula-mula ia membuang duri hitam di ujung
            daun, lalu merendamnya dalam air supaya lunak hingga
            beberapa hari. Baru setelah itu ditumbuknya hingga keluar

            serat-serat  benang.  Tangannya  yang  kreatif  menarik
            serat benang itu satu demi satu dan memintalnya.
                 Serat-serat benang itu kadang ia pergunakan untuk

            mengait udang sungai dekat sawahnya. Sejak kecil Lem
            Mahmud terbiasa melakukannya. Di ujung lidi daun kelapa
            yang telah diraut, diikat serat benang itu berbentuk

            lingkaran kecil yang disesuaikan dengan mata udang.
            Dengan  cekatan  Lem  Mahmud  mengaitkan  lingkaran
            serat benang itu di mata udang yang bersembunyi di balik
            bebatuan.

                 Selain itu, serat-serat benang itu juga digunakan
            untuk memperbaiki jalanya yang robek. Memang, sudah





                                          14
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31