Page 38 - 152_Mediakom_MAR
P. 38
MEDIA UTAMA
“Para orang tua nanti akan menjadi halangan bagi anak untuk
diwawancara. Ada instrumennya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan atau
mengetahui dan mendalaminya. Sehingga membawa seorang anak itu ke pelayan
nanti, dari hasil diskusi wawancara atau kesehatan dan sektor pendidikan agar
pendalaman itu, akan diketahui apakah mereka dapat sekolah dan belajar,” ujar
anak itu normal atau memang ada Vensya. Dukungan masyarakat itu pada
gangguan,” kata Vensya. SDIDTK, kata akhirnya dapat mengurangi atau bahkan
dia, sangat urgen karena kegiatannya menghilangkan stigma negatif tersebut.
bertujuan untuk mengetahui sejak Untuk mengatasi berbagai tantangan
DRG. R. VENSYA SITOHANG, M.EPID. awal ada-tidaknya penyimpangan dan mendorong peran serta publik,
pertumbuhan, perkembangan, dan upaya promotif menjadi pilar penting.
DIREKTUR KESEHATAN JIWA KEMENKES.
gangguan mental emosional pada anak. Edukasi perlu dilakukan terhadap
Pada aspek kuratif, penangannya masyarakat dan tenaga kesehatan
sangat bergantung pada kemampuan yang menghadapi orang tua atau anak
para terapis yang akan melakukan penyandang GSA. Setiap peringatan
serangkaian tindakan komprehensif yang hari autisme, Kementerian Kesehatan
sifatnya jangka pendek maupun jangka telah mengadakan seminar berseri yang
panjang. Kompleksitas penanganan dan menyasar masyarakat umum, orang tua,
tantangan dalam menghadapi pasien dan tenaga kesehatan yang tujuannya
anak ini membutuhkan kesabaran untuk meningkatkan kepedulian dan
ekstra dari para terapis atau dokter literasi terhadap GSA.
dan orang tuanya. Pemerintah pusat Sebagai wakil dari pemerintah, Vensya
bersama pemerintah daerah juga harus berpesan kepada para orang tua tentang
merencanakan peningkatan fasilitas pentingnya penerimaan terhadap kondisi
multidisiplin di fasyankes, khususnya anaknya. Dengan begitu, orang tua akan
fasyankes rujukan tingkat provinsi memiliki tanggung jawab dan tekad yang
hingga kabupaten/kota, agar mampu kuat untuk bisa merawat anaknya yang
melaksanakan terapi, rehabilitasi medik memiliki kebutuhan khusus agar bisa
dan psikiatrik serta psikososial. mendapatkan pelayanan kesehatan yang
Selain itu, Vensya menekankan pada tepat dan berkualitas.
cakupan pembiayaan melalui JKN juga Menurut Vensya, keberhasilan terapi
harus direalisasikan untuk menunjukkan anak dengan GSA juga ditentukan oleh
kehadiran dan perhatian negara. Untuk keterlibatan orang tua pada setiap
itu, “(Kita perlu) mengusulkan kembali tindakan. Secara psikologis, si anak akan
dengan justifikasi yang kuat, yang memiliki kepercayaan diri karena merasa
tentunya bersama para profesi (dokter, dalam perlindungan dan pengasuhan
terapis, dll.) dan para pemerhati autisme, yang baik dari orang terdekatnya.
untuk bisa meningkatkan jaminan “Hal tersebut dapat membantu terapi
kesehatan pada berbagai pelayanan yang dilakukan. Secara mental anak
terapi dan rehabilitasi yang memang akan merasa aman sehingga menjadi
belum masuk dalam jaminan BPJS,” kooperatif dalam menjalankan terapi,”
kata dia. ujar wanita yang sudah puluhan tahun
Rendahnya Menurut Vensya, peran lintas sektoral, mengurusi beragam jenis penyakit di
pemahaman mengenai terutama dari sektor pendidikan, Kementerian Kesehatan.
diharapkan dapat meningkatkan Saat ini, kata Vensya, sudah banyak
autisme berakibat dukungannya dalam pemenuhan komunitas, termasuk di bidang autisme.
pada keterlambatan hak dasar anak untuk mendapatkan Dia menganjurkan orang tua untuk
dan ketidaktepatan pendidikan, layanan kesehatan, dan bergabung dalam komunitas tersebut
diterima di lingkungan sekitarnya. Peran untuk saling berbagi pengetahuan dan
dalam pelayanan
serta masyarakat untuk meningkatkan pengalamannya dalam perawatan atau
kesehatan dan kepedulian dan memberikan dukungan pengasuhan anak dengan GSA. Dengan
munculnya stigma di bagi keluarga yang mempunyai begitu, “Orang tua akan merasa tidak
masyarakat. anak dengan autism perlu juga lebih sendiri dan akan mendapat dukungan
digalakkan. “(Ini agar) mereka tidak dari grup atau komunitasnya.” M
38 || MEDIAKOM | MARET 2023