Page 16 - Kultur Sekolah
P. 16

BAB I

                                                  PENDAHULUAN



                    A. Latar Belakang

                         Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia melalui strategi yang

                    berfokus  pada  dimensi  struktural  telah  lama  dilakukan.  Berbagai  inovasi  dan
                    program pendidikan juga telah dilaksanakan, antara lain penyempurnaan kurikulum,

                    pengadaan bahan ajar dan buku referensi lainnya, peningkatan mutu guru, dan tenaga

                    kependidikan  lainnya  melalui  berbagai  pelatihan  dan  peningkatan  kualifikasi
                    pendidikan mereka, meningkatkan manajemen pendidikan, serta pengadaan fasilitas

                    lainnya.
                         Namun demikian berbagai indikator menunjukkan bahwa hasilnya tidak banyak

                    mengalami perubahan.. Berdasarkan pengalaman yang cukup panjang cara ini kurang

                    efektif,  karena  tidak  terjadi  peningkatan  kualitas  yang  berkelanjutan.  Berbagai
                    pengalaman dan hasil penelitian di dunia bisnis dan pendidikan memberikan tanda

                    bahwa  kultur  unit-unit  pelaksana  kegiatan  menjadi  faktor  penentu  dalam
                    meningkatkan kualitas.

                         Setiap  sekolah  mempunyai  kultur  yang  harus  dipahami  dan  dilibatkan  agar
                    perubahan  yang  terjadi  bisa  berlangsung  terus  menerus.  Kultur  sekolah  akan

                    menjelaskan bagaimana sekolah berfungsi dan seperti apa mekanisme internal yang

                    terjadi.  Para  siswa  masuk  ke  sekolah  dengan  bekal  kultur  yang  mereka  miliki,
                    sebagian bersifat positif yaitu yang mendukung peningkatan kualitas pembelajaran.

                    Namun  sebagian  ada  yang  bersifat  negatif,  yaitu  yang  menghambat  usaha
                    peningkatan kualitas pembelajaran. Sekolah harus berusaha memperkuat kultur yang

                    positif dan menghilangkan kultur yang negatif.

                         Dalam buku Pedoman Pengembangan Kultur Sekolah disebutkan ada beberapa
                    elemen penting pengembangan kultur sekolah antara lain adalah norma, keyakinan,

                    tradisi,  upacara  keagamaan,  seremoni,  dan  mitos  yang  diterjemahkan  oleh
                    sekelompok  orang  tertentu.  Terjemahan  ini  dapat  dilihat  dari  kebiasaan-kebiasaan

                    atau  perbuatan  yang  dilakukan  sekelompok  orang  secara  terus-menerus.  Setiap

                    sekolah memeliki sejumlah kultur dengan satu kultur dominan dan sejumlah kultur
                    lain sebagai bagiannya. Sebuah keyakinan dan nilai yang disepakati secara luas  di





                    Kembang Smantu                          1                     Edi Supriyanto, S. Pd.
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21