Page 30 - Kultur Sekolah
P. 30
o Bila menjawab c skornya 1
3. Instrumen untuk Kepala Sekolah
a. Interaksi Kepala Sekolah dengan Komite Sekolah
Butir 1 s.d. 3, penyekorannya adalah
o Bila menjawab a skornya 5
o Bila menjawab b skornya 3
o Bila menjawab c skornya 1
b. Komunikasi Sekolah dengan Orang Tua Siswa
Butir 1 s.d. 2, penyekorannya adalah
o Bila menjawab a skornya 5
o Bila menjawab b skornya 3
o Bila menjawab c skornya 1
c. Interaksi Kepala Sekolah dengan Staf Tata Usaha dan Guru
Butir 1 s.d. 17, penyekorannya adalah
o Bila menjawab a skornya 5
o Bila menjawab b skornya 3
o Bila menjawab c skornya 1
Sesudah dilakukan penyekoran pada tiap-tiap instrumen, proses selanjutnya
adalah merangkum butir-butir yang ada di dalam instrumen ke dalam dua kategori,
yaitu akademik dan sosial.
Untuk menentukan kultur akademik atau kultur sosial bersifat negatif atau
positif dilihat dari rerata skornya. Apabila rerata skornya kurang dari 3,5, maka
berarti kulturnya tergolong ke dalam kultur negatif dan sebaliknya. Kemudian
ditelusuri butir mana yang rendah, dari butir tersebut dan didukung oleh data yang
lain akan dapat diketahui aspek kultur apa yang perlu ditingkatkan. Hasil analisisnya
ditulis dalam bentuk narasi.
Selain dirangkum dalam kategori akademik dan sosial, data tersebut juga
dikaitkan dengan delapan aspek budaya (core culture), yaitu budaya baca, jujur,
disiplin dan efisien, kerja sama, saling percaya dan budaya berprestasi, dan
penghargaan serta teguran.
Kembang Smantu 15 Edi Supriyanto, S. Pd.