Page 28 - Kultur Sekolah
P. 28
komunikasi sekolah dengan orang tua sebanyak 2 pernyataan/pertanyaan, interaksi
kepala sekolah dengan staf tata usaha dan guru sebanyak 17 pernyataan/pertanyaan.
Koesioner tersebut diambil dari Buku Pedoman Pengembangan Kultur Sekolah
Direktorat Dikmenum Dirjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta 2004.
Selain koesioner tersebut di atas, untuk menggali aset kultural yang hidup di
sekolah, juga digunakan pedoman pemotretan kultur sekolah aspek artifak fisik
(material culture).
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen, yakni dengan
mengisi koesioner yang memuat pernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan
oleh guru, siswa, dan kepala sekolah, pengamatan, artifak fisik sekolah dan
interview. Pengumpulan data dilakukan pada jam-jam kosong dengan harapan tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar.
E. Prosedur
Pertama-tama akan dipilih kelas sampel dengan teknik pengundian untuk kelas
X, XI-IPS, dan III-IPS. Kemudian pada masing-masing kelas sampel diberikan
koesioner yang diambil dari Buku Pedoman Pedoman Pengembangan Kultur Sekolah
Direktorat Dikmenum Dirjen Dikdasmen Depdiknas Jakarta 2004.
F. Teknik Analisis Data
Pada langkah-langkah ini dilakukan penyekoran tiap-tiap butir untuk seluruh
angket yang digunakan untuk menjaring informasi tentang kultur sekolah yang ada.
Skala yang digunakan dalam penyekoran adalah 1 s.d. 5. Penyekoran tiap-tiap butir
untuk seluruh angket secara rinci untuk masing-masing angket adalah sebagai
berikut:
1. Instrumen untuk Siswa
a. Aspek Kultur Sosial
Butir 1 s.d. 17 diberi skor sesuai dengan kolom yang diisi oleh siswa.
b. Aspek Kultur Akademik
Butir 1 s.d. 24 diberi skor sesuai dengan kolom yang diisi oleh siswa.
c. Aspek Lainnya
Kembang Smantu 13 Edi Supriyanto, S. Pd.