Page 140 - 0. Buku Fisika SMA Kelas X
P. 140
D. Pemantulan pada Cermin Cekung (Concave Mirror)
Bagaimana hubungan antara jarak titik fokus Cermin
X P
terhadap jari-jari kelengkungan cermin?
Sinar XP sejajar dengan sumbu utama MO datang
M F O menuju cermin di titik P. Garis MP yang menghubungkan
f
r pusat kelengkungan M cermin dengan titik jatuhnya sinar
P adalah garis normal. Sinar pantul PF jatuh di titik focus
cermin (F).
Sesuai dengan hukum pemantulan cahaya,
Gambar 16. Hubungan antara jarak titik focus bahwa sudut datang = sudut pantul, sehingga
cermin (f) dengan jari-jari kelengkungan cermin (r).
XPM = MPF
Karena sinar XP sejajar dengan sumbu cermin MO, berarti sinar pantul PF memotong dua garis
sejajar sehingga berlaku: XPM = PMF (sudut yang berseberangan sama besar)
Jadi, PMF = MPF
Ini berarti segitiga MFP merupakan segitiga sama kaki dengan:
MF = FP
Untuk sinar-sinar paraksial P dan O sangat dekat sehingga dapat diperkirakan:
FP = FO
Jadi, MF = FO
sehingga MF + FO = r karena MF = FO, maka
FO + FO = r
f + f = r
2f = r
f r ……………..3) Jadi, jarak titik fokur cermin cekung sama dengan ½ dari
2 jari-jari kelengkungan cermin.
f
Cermin Cekung bersifat Mengumpulkan Sinar
Perhatikan Gambar 17. di bawah ini. Apabila seberkas
sinar paraksial datang sejajar sumbu cermin cekung,
maka akan dipantulkan menuju ke titik focus atau titik M F
api cermin.
Gambar 17. Cermin Cekung bersifat mengumpulkan
sinar
Tiga Sinar Istimewa pada Cermin Cekung
(1)
Perhatikan Gambar 17 di samping. Tiga sinar utama ini (2)
sangat penting untuk melukiskan pembentukan (3) F
bayangan pada cermin cekung. Tiga sinar istimewa ini M O
adalah: M
1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin
dipantulkan melalui titik focus F, bertanda (1). Gambar 18. Tiga sinar Istimewa pada Cermin Cekung
128 Bab Fisika Kelas X SMA/MA