Page 143 - 0. Buku Fisika SMA Kelas X
P. 143
Dari persamaan 3) R = 2.f disubstitusikan ke persamaan 4), diperoleh:
2 1 1 1 1 1
atau …………………… 5)
f 2 S' S f ' S ' S
dengan:
S = jarak benda ke cermin (cm, m)
S’ = jarak bayangan ke cermin (cm, m)
R = jari-jari kelengkungan cermin (cm, m)
f = jarak titik focus atau titik api cermin (cm, m)
Catatan: untuk kesepakatan:
S dan S’ bernilai positif untuk benda atau bayangan nyata atau di depan cermin
S dan S’ bernilai negatif untuk benda atau bayangan maya atau di belakang cermin
R dan f bernilai positif untuk cermin cekung (karena R dan f di depan cermin)
R dan f bernilai negatif untuk cermin cembung (karena Rdan f di belakang cermin)
Perbesaran Bayangan (M)
Bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung bisa lebih besar
atau lebih kecil daripada ukuran bendanya. Jika ukuran bayangan lebih
besar daripada ukuran bendanya, maka dikatakan bayangannya
diperbesar. Jika ukuran bayangannya lebih kecil daripada ukuran
bendanya, maka dikatakan bayangannya diperkecil. Ada dua jenis
perbesaran, yaitu perbesaran linier dan perbesaran anguler (sudut). Di
sini kita hanya membahas perbesaran linier. Perbesaran linier adalah
perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda. Perbesaran
linier dapat dinyatakan dengan persamaan:
h' Dengan:
M ………………………. 6) M = pebesaran bayangan
h h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
Perbesaran bayangan dapat pula dirumuskan berdasarkan gambar di bawah ini:
Sesuai dengan hukum pemantulan cahaya, diperoleh
S bahwa:
O 1 = O 2
h sehingga
tan O 1 = tan O 2
1 O h ' h h' S'
M
F
2 atau
h’
S ' S h S
Jadi, perbesaran bayangan linier adalah:
S’
M h' S' …………………….. 7)
h S
Bab Fisika Kelas X SMA/MA 131