Page 23 - E-MODUL KEDATANGAN BELANDA DI INDONESIA
P. 23

PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA

                       Masa penjajahan Indonesia tidak langsung dimulai ketika orang-orang Belanda pertama
               kali menginjakkan kaki di Nusantara pada akhir abad ke-16. Sebaliknya, proses penjajahan

               oleh bangsa Belanda merupakan proses ekspansi politik yang lambat, bertahap dan berlangsung
               selama  beberapa  abad  sebelum  mencapai  batas-batas  wilayah  Indonesia  seperti  yang  ada

               sekarang.  Selama  abad  ke-18,  Vereenigde  Oost-Indische  Compagnie  (VOC)  memantapkan

               dirinya sebagai kekuatan ekonomi dan politik di pulau Jawa setelah runtuhnya Kesultanan
               Mataram.

                       Perusahaan dagang Belanda ini telah menjadi kekuatan utama di  perdagangan Asia
               sejak awal 1600-an, tetapi pada abad ke-18 mulai mengembangkan minat untuk campur tangan

               dalam politik pribumi di pulau Jawa demi meningkatkan kekuasaannya pada ekonomi lokal.

               Namun  korupsi,  manajemen  yang  buruk  dan  persaingan  ketat  dari  Inggris  (East  India
               Company)  mengakibatkan  runtuhnya  VOC  menjelang  akhir  abad  ke-18.  Pada  tahun  1796,

               VOC akhirnya bangkrut dan kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah Belanda. Akibatnya,
               harta dan aset VOC di Nusantara jatuh ke tangan mahkota Belanda pada tahun 1800. Namun,

               ketika Perancis menduduki Belanda antara tahun 1806 dan 1815, aset-aset tersebut dipindahkan
               ke  tangan  Inggris.  Kemudian  barulah  nantinya  setelah  kekalahan  Napoleon  di  Waterloo

               diputuskan bahwa sebagian besar wilayah Nusantara kembali ke tangan Belanda.


                   A. Pemerintah Hindia Belanda

                       Era Pemerintah Hindia Belanda Maka pada tahun 1799, VOC akhirnya dibubarkan.
               Pada  tahun  1807,  Republik  Bataafsche  dihapuskan  oleh  Kaisar  Napoleon  Bonaparte  dan

               diganti bentuknya menjadi Kerajaan Holland di bawah pemerintahan Raja Louis Napoleon

               Bonaparte (adik dari Kaisar Napoleon). VOC akhirnya dibubarkan pada tahun 1799. Segala
               tanggung  jawab  VOC  diambil  alih  oleh  Kerajaan  Belanda  dan  terbentuknya  pemerintahan

               Hindia Belanda (Nederlands Indies). Pengambilan kekuasaan ini dimaksudkan agar wilayah
               Indonesia tetap berada dalam pengendalian Belanda. Dalam hal perkembangannya, Raja Louis

               Napoleon  Bonaperte,  yang  bertanggung  jawab  atas  wilayah  Kerajaan  Belanda,  menunjuk

               Herman  Williem  Daendels  sebagai  Gubernur  Jendral  di  Indonesia.  Dari  tahun  1808-1811
               Herman  Willem  Daendels  menjadi  Gubernur  Jendral  Belanda  di  Indonesia  dengan  tugas

               utamanya adalah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan pasukan Inggris. Dalam
               upaya  tersebut,  perhatian  Daendels  hanyalah  terhadap  pertahanan  dan  ketentaraan.  Untuk

               memperkuat  angkatan  perangnya,  Daendels  melatih  orang-orang  Indonesia,  karena  tidak

               mungkin  ia  menambah  tentaranya  dari  orang-orang  belanda  yang  didatangkan  dari  negeri


                                                           15
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28