Page 26 - E-MODUL KEDATANGAN BELANDA DI INDONESIA
P. 26
di Palembang yakni meliputi Kantor Walikota Palembang, Gedung Jacobson van den Berg,
Museum SMB II, Gedung Kesenian, Rumah dinas Walikota Palembang, Rumah singgah
Soekarno, Rumah kawasan Talang Semut Palembang, Gereja Siloam, dan Museum Tekstil.
Berikut ini penjelasannya;
a) Kantor Walikota Palembang
Kantor Walikota Palembang memiliki sejarah yang panjang dan terkait erat dengan
perkembangan kota Palembang itu sendiri.
Gedung kantor walikota yang ada saat ini
dikenal sebagai Gedung Ledeng, yang
terletak di Jalan Merdeka, tepat di pusat kota
Palembang. Gedung ini dibangun pada masa
kolonial Belanda sekitar tahun 1920-an.
Awalnya, gedung ini difungsikan sebagai
kantor waterleiding atau pengelola air minum
di Palembang. Arsitektur gedung ini
mengikuti gaya arsitektur Belanda yang khas
dengan pilar-pilar besar dan jendela-jendela
yang tinggi. Oleh masyarakat, gedung ini
dikenal dengan sebutan "Gedung Ledeng,"
karena fungsinya yang terkait dengan
pengelolaan air. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, gedung ini kemudian diambil
alih oleh pemerintah Indonesia dan
difungsikan sebagai kantor pemerintah
daerah (Mulya & Yudana, 2018).
Gedung ini menjadi saksi banyak
peristiwa penting dalam sejarah
Palembang, terutama dalam masa-masa
awal kemerdekaan. Seiring waktu, gedung
ini akhirnya dijadikan sebagai Kantor
Walikota Palembang. Pada tahun 1970-an
dan 1980-an, Palembang mengalami
berbagai perubahan dan modernisasi.
Namun, Gedung Ledeng tetap
18