Page 31 - E-MODUL KEDATANGAN BELANDA DI INDONESIA
P. 31
e) Rumah Dinas Walikota Palembang
Bangunan ini memiliki akar sejarah yang cukup panjang, berkisar sejak zaman kolonial
Belanda. Pada masa itu, bangunan ini digunakan sebagai kediaman pejabat kolonial atau
pejabat pemerintah lokal. Seiring berjalannya waktu, fungsinya berubah seiring dengan
perkembangan administratif dan politik kota. Kemerdekaan Indonesia Setelah Indonesia
merdeka pada tahun 1945, rumah dinas ini beralih fungsi menjadi kediaman walikota
Palembang. Sejak saat itu, bangunan ini telah menjadi simbol kepemimpinan kota dan
memainkan peran penting dalam urusan pemerintahan daerah (Berianto, 2018).
Seperti banyak bangunan bersejarah, rumah dinas walikota mengalami beberapa
renovasi dan pemeliharaan untuk memastikan bahwa bangunan ini tetap berfungsi dengan baik
sebagai kediaman walikota. Upaya-upaya ini sering kali melibatkan perbaikan struktural serta
penyesuaian untuk memenuhi kebutuhan administratif modern sambil mempertahankan nilai
sejarahnya. Rumah dinas ini umumnya memiliki arsitektur yang mencerminkan gaya khas
kolonial Belanda atau gaya arsitektur lokal yang khas, dengan elemen-elemen yang
menunjukkan pengaruh budaya dan sejarah Palembang.
f) Rumah Singgah Soekarno di Palembang
Rumah ini dikenal
sebagai tempat singgah Presiden
Soekarno, salah satu proklamator
kemerdekaan Indonesia,
memang sesaat setelah
diasingkan dari Bengkulu Bung
Karno sempat singgah di
Palembang sekitar tahun 1940-
23