Page 35 - E-MODUL KEDATANGAN BELANDA DI INDONESIA
P. 35
E. Rangkuman
Pemerintahan Hindia Belanda mengalami perubahan signifikan pada awal abad ke-19.
Pada tahun 1799, VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) yang telah berkuasa di
Indonesia sejak awal abad ke-17, resmi dibubarkan. Selanjutnya, pada tahun 1807, Republik
Bataafsche yang merupakan pengganti VOC dihapuskan oleh Kaisar Napoleon Bonaparte dan
digantikan oleh Kerajaan Holland di bawah Raja Louis Napoleon Bonaparte, adik dari
Napoleon.
Dengan pembubaran VOC, seluruh tanggung jawab kolonial di Indonesia diambil alih
oleh Kerajaan Belanda, yang kemudian mendirikan pemerintahan Hindia Belanda. Raja Louis
Napoleon Bonaparte menunjuk Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di
Indonesia. Daendels menjabat dari tahun 1808 hingga 1811 dengan fokus utama pada
pertahanan dan ketentaraan untuk menghadapi ancaman serangan Inggris.
Daendels memperkuat angkatan perangnya dengan melatih orang-orang Indonesia,
mengingat sulitnya mendatangkan tentara Belanda dari Eropa. Ia membangun tangsi-tangsi,
benteng-benteng, pabrik mesiu, dan rumah sakit tentara. Salah satu proyek besar yang
diperintahkan Daendels adalah pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang bertujuan
untuk memperlancar komunikasi dan mobilisasi pasukan. Pembangunan jalan ini dilakukan
dengan sistem kerja paksa (kerja rodi), yang mengakibatkan penderitaan dan kematian banyak
rakyat Indonesia.
Selain itu, Daendels juga memerintahkan pembuatan pelabuhan-pelabuhan baru,
terutama di Banten Selatan, tetapi proyek ini gagal dan menyebabkan banyak kematian akibat
penyakit malaria. Pembangunan pelabuhan di Merak juga tidak berhasil, sementara upaya
memperluas pelabuhan di Surabaya relatif lebih berhasil.
Pada tahun 1810, setelah Kerajaan Belanda dihapuskan oleh Napoleon Bonaparte dan
digantikan oleh kekuasaan Perancis, wilayah jajahan Belanda di Indonesia otomatis menjadi
wilayah kekuasaan Perancis. Napoleon menganggap kebijakan Daendels terlalu otoriter dan
memanggilnya kembali ke Belanda pada tahun 1811. Daendels digantikan oleh Gubernur
Jenderal Janssens.
Kemudian terkait peninggalan arsitektur Belanda di Palembang, menawarkan
gambaran yang menarik tentang warisan budaya kolonial yang masih dapat ditemukan di
Indonesia. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai beberapa peninggalan Belanda yang
ada di Palembang:
1. Kantor Walikota Palembang
27