Page 29 - E-MODUL KEDATANGAN BELANDA DI INDONESIA
P. 29
Badaruddin II untuk menghormati peran penting Sultan Mahmud Badaruddin II dalam sejarah
perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Museum SMB II
menyimpan berbagai
koleksi yang berkaitan
dengan sejarah Kesultanan
Palembang Darussalam,
termasuk artefak kerajaan,
senjata tradisional,
kerajinan, serta benda-
benda yang mencerminkan
kebudayaan Palembang.
Salah satu koleksi penting
adalah benda-benda peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin II dan keluarganya. Museum ini
tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan artefak sejarah, tetapi juga menjadi pusat
edukasi bagi masyarakat dan wisatawan. Pengunjung dapat mempelajari sejarah panjang
Palembang, peran kesultanan dalam melawan penjajah, serta perkembangan budaya
Palembang dari masa ke masa (Berianto, 2018).
Museum SMB II terus dirawat dan direnovasi agar tetap menjadi ikon budaya dan
sejarah di Palembang. Upaya pelestarian dilakukan untuk memastikan bahwa warisan budaya
yang disimpan di museum ini tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Museum ini menjadi salah satu destinasi wisata utama di Palembang, menarik minat wisatawan
lokal dan internasional yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan kebudayaan
Sumatra Selatan. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II adalah saksi bisu dari sejarah panjang
dan dinamis Palembang, dan berperan penting dalam menjaga serta mempromosikan warisan
budaya daerah tersebut.
d) Gedung Kesenian
Gedung tua bersejarah diatas dikenal masyarakat Palembang sebagai Balai Pertemuan.
Pada masa kolonialisme Belanda dikenal sebagai Gedung Societet atau gedung sosial yang
diperuntukkan bagi para penguasa ekonomi, politik, dan militer Belanda. Dahulunya tempat
kaum sosialita berkumpul mencari hiburan ala budaya Eropa di negeri jajahan. Pada masa
reformasi, gedung tersebut sempat diserahkan ke pihak swasta dan dikelola menjadi rumah
21