Page 54 - E-MODUL KEDATANGAN BELANDA DI INDONESIA
P. 54
pendidikan, Pemerintah Belanda terbagi menjadi dua kelompok, yakni golongan yang pro-
rakyat dan pro-elite. Dalam pelaksanaannya, program pendidikan dijalankan oleh kelompok
pro-elite, sehingga sasaran utamanya hanya kaum elite pribumi. Hasilnya, anggaran yang
disediakan pemerintah Belanda untuk membiayai pendidikan anak-anak Indonesia secara
keseluruhan sangat kecil. Saluran irigasi juga bukan digunakan untuk mengairi daerah
persawahan rakyat, melainkan lebih dimaksudkan untuk mengairi daerah perkebunan,
misalnya perkebunan tebu. Jelas irigasi bukan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
rakyat, tetapi diarahkan pada kepentingan ekonomi kolonial. Selain itu, program migrasi ke
luar Jawa hanya ditujukan ke daerah-daerah yang dikembangkan perkebunan milik Belanda.
Rakyat ditempatkan di daerah-daerah perkebunan yang dikembangkan Belanda untuk
dipekerjakan. Pada akhirnya, mereka hanya dipindahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja pada perkebunan Belanda. Itulah mengapa politik balas budi bukan untuk kepentingan
bangsa Indonesia, tetapi dijalankan untuk memenuhi kebutuhan Belanda.
Sumber : https://www.kompas.com/stori/read/2023/01/10/170000479/bukti-politik-balas-
budi-bukan-untuk-kepentingan-rakyat-indonesia?page=all
c) Pertanyaan :
Pada awalnya kebijakan politik balas budi atau politik etis membawa angin segar bagi
masyarakat pribumi, namun ternyata dalam penerapan atau praktiknya Belanda menyelipkan
keuntungan tersendiri agar tujuan mereka untuk menjajah masih dapat berlanjut. Berdasarkan
hal tersebut, menurut pendapat kalian apakah kebijakan politik etis menguntungkan bagi
masyarkat Indonesia atau malah justru merugikan? Jelaskanlah jawabanmu!
46