Page 85 - eModul Bhs Indonesia
P. 85
menjadi membajak, yang mengacu pada tindakan
menggunakan alat bajak untuk mengolah tanah.
Dalam proses morfologis, terdapat tiga cara utama
dalam pembentukan kata, yaitu melalui proses afiksasi
(penambahan imbuhan), reduplikasi (pengulangan kata),
dan pemajemukan (penggabungan dua atau lebih kata
dasar).
1. Proses Afiksasi
Afiksasi merupakan proses pembentukan kata
dengan cara menambahkan imbuhan atau afiks pada
bentuk dasar. Menurut Masnur Muslich (2010), afiks
adalah elemen kebahasaan yang tidak berdiri sendiri,
tetapi memiliki kemampuan untuk menciptakan kata baru
ketika digabungkan dengan bentuk dasar. Chaer (2015)
juga menjelaskan bahwa afiksasi adalah proses
menambahkan afiks, baik di awal (prefiks), tengah
(infiks), akhir (sufiks), maupun kombinasi keduanya
(konfiks). Afiks dalam Bahasa Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi empat jenis utama:
a. Prefiks (Awalan): Ditambahkan di awal bentuk
dasar, seperti ber-, me-, per-, di-, ter-, se-, ke-.
Contoh: berjalan, memasak, terjatuh.
b. Infiks (Sisipan): Ditambahkan di tengah bentuk
dasar, biasanya pada suku awal, seperti -el-, -em-,
atau -er-.
Contoh: gemetar (dari kata getar).
c. Sufiks (Akhiran): Ditambahkan di akhir bentuk
dasar, seperti -kan, -i, -an, -nya.
Contoh: membacakan, melihatkan.
d. Konfiks (Gabungan Awalan dan Akhiran):
Ditambahkan secara bersamaan di awal dan akhir
bentuk dasar, seperti ke-an, ber-an, per-an, pe-an.
Contoh: kebersamaan, keindahan, berpelukan.
77