Page 84 - eModul Bhs Indonesia
P. 84

Pola-pola kalimat, seperti S-P, S-P-O, atau S-P-O-
               K,  menunjukkan  kerangka  dasar  dalam  membentuk
               kalimat yang efektif. Namun, untuk menyampaikan pesan
               yang lebih kompleks atau memperkaya makna, sering kali
               diperlukan  perluasan  kalimat.  Perluasan  ini  dapat
               dilakukan dengan menambahkan frasa, klausa, atau bahkan
               kalimat baru yang mendukung gagasan utama.
               Bab ini dirancang untuk membantu mahasiswa memahami
               proses  pembentukan  dan  perluasan  kalimat  secara
               mendalam.  Dengan  menguasai  materi  ini,  mahasiswa
               diharapkan mampu menghasilkan tulisan atau ucapan yang
               sesuai kaidah, menarik, dan mudah dipahami.

                  MATERI

               A.  Morfologi Bahasa Indonesia
                       Morfologi merupakan cabang ilmu linguistik yang
               mempelajari  pembentukan  kata  melalui  penggabungan
               beberapa morfem. Proses morfologis terjadi ketika sebuah
               kata  dibentuk  dari  dua  atau  lebih  morfem,  sehingga
               menciptakan makna baru. Sebagai contoh, kata  berjalan
               merupakan  hasil  dari  kombinasi  morfem  {ber-}  dengan
               morfem {jalan}, sehingga membentuk makna "melakukan
               kegiatan berjalan." Begitu pula, kata  menulis terdiri dari
               gabungan morfem {meN-} dan {tulis}, serta pembangunan
               yang  berasal  dari  kombinasi  {peN-an}  dan  {bangun}.
               Dalam setiap penggabungan tersebut, terdapat peran yang
               berbeda antara morfem. Salah satunya berfungsi sebagai
               penghubung, sementara yang lain berperan sebagai bentuk
               dasar  atau  dasar  penggabungan.  Morfem  seperti  {ber-},
               {meN-},  dan  {peN-an}  dikategorikan  sebagai  morfem
               penghubung, sedangkan bentuk dasar seperti jalan, tulis,
               dan  bangun  adalah  tempat  penggabungan  yang  dapat
               mengubah makna dasar dari kata tersebut. Sebagai contoh,
               kata  bajak  ketika  digabung  dengan  morfem  {meN-}





                                                                     76
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89