Page 64 - DKUPP - Review Renstra Bab I-VII 01112018 TRIANI
P. 64

teknologi  yang  lebih  memberikan  nilai  tambah  produk.  Demikian  juga

                                  Koperasi  dan  Usaha  Mikro  sulit  untuk  memanfaatkan  informasi
                                  pengembangan produk dan Usaha nya. Upaya pemberdayaannya juga diliputi

                                  dengan  adanya  ketimpangan  dalam  penguasaan  sumberdaya  produktif  baik
                                  antar pelaku Usaha , antar daerah maupun antara pusat dan daerah.


                                       Kondisi di atas telah berakibat serius terhadap rendahnya produktivitas

                                  dan  daya  saing  produk  Koperasi  dan  Usaha  Mikro.  Terlebih  Koperasi  dan
                                  Usaha  Mikro  belum  memiliki  jaringan  pasar  dan  pemasaran  yang  luas.

                                  Kebanyakan mereka hanya memiliki akses pasar di tingkat lokal, atau yang

                                  paling maju mereka dapat melakukan sedikit ekspor melalui Usaha  menengah
                                  dan besar yang berlaku sebagai perantara.


                                       Selain permasalahan yang berkaitan dengan pelaku Usaha , keberadaan

                                  aparatur dan sarana-prasarana penunjang sangat menentukan berhasil tidaknya

                                  proses  pemberdayaan  Koperasi  dan  Usaha  Mikro.  Dalam  hal  ini  terdapat
                                  kenyataan  bahwa  dari  jumlah  aparatur  tidak  sepenuhnya  sebanding  dengan

                                  cakupan  jumlah  Koperasi  dan  Usaha  Mikro.  Bahkan  di  tingkat  Provinsi
                                  maupun di tingkat Kab./Kota, aparatur teknis hanya dapat dihitung dengan jari

                                  tangan bahkan yang ada tidak memiliki latar belakang teknis perkoperasian.
                                  Hal  ini  telah  mengakibatkan  kesenjangan  dalam  jenjang  karier  pada  OPD

                                  yang  membidangi  Koperasi  dan  Usaha  Mikro.  Bagi  sebuah  OPD  Provinsi

                                  jumlah  aparatur  yang  ada  belum  memadai,  disamping  perlu  peningkatan
                                  kompetensi bagi setiap aparat teknis.


                                       Demikian  halnya  terkait  dengan  peningkatan  keahlian  khusus  bagi

                                  aparatur  juga  pertu  ditingkatkan,  khususnya  dilakukan  diklat  pendalaman

                                  perkoperasian dan kewiraUsaha an, diklat aparatur dan diklat motivasi. Searah
                                  dengan hal tersebut, sangat diperlukan sarana dan prasarana lembaga diklat

                                  atau  pusat  pelatihan  bagi  aparatur  dan  gerakan  Koperasi  serta  bagi  Usaha
                                  Mikro, Kecil dan Menengah.


                                       Hal ini  merupakan kebutuhan, mengingat perpindahan (mutasi) aparatur

                                  antar OPD di daerah yang sangat cepat. Di sisi lain berkembangnya kebutuhan
                                  masyarakat terhadap pengetahuan dan keterampilan bidang perkoperasian dan

                                  manajemen Usaha .














                                                           Review Renstra   DKUPP 2014-2019           55
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69