Page 70 - DKUPP - Review Renstra Bab I-VII 01112018 TRIANI
P. 70
pengembangan kelembagaan dan Usaha koperasi, serta peningkatan citra
koperasi perlu menjadi perhatian pemerintah di masa mendatang.
Tingkat kepedulian pembina dari Dinas/Instansi terkait terhadap upaya
pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro di masing-masing unti kerjanya,
relatif masih rendah. Rendahnya tingkat kepedulian, kemampuan dan kualitas
pembina dalam memberdayakan Koperasi dan Usaha Mikro akan menjadi
salah satu kendala pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro pada masa
mendatang.
Di sisi lain, pasar bebas yang ditandai dengan berlakunya MEA pada
tahun 2016, juga dapat menjadi ancaman, karena asimetris datam penguasaan
pasar dan rendahnya daya saing produk Koperasi dan Usaha Mikro di pasar
internasional. Produk Koperasi dan Usaha Mikro juga semakin terhimpit
dengan masuk dan beredarnya produk impor ilegal, karena proses penegakan
hukum tidak sepenuhnya berjalan efektif. Ditambah dengan berkembangnya
bisnis retail oteh Usaha besar di masyarakat, maka lengkaplah sudah tekanan
persaingan yang dialami oleh produk Koperasi dan Usaha Mikro.
Di sisi lain keberadaan Usaha Mikro dan Kecil membutuhkan kepastian
tempat Usaha . Dengan keterbatasan yang dimiliki, Koperasi dan Usaha
Mikro seringkali melakukan aktivitas Usaha dengan lokasi yang tidak pasti
dan berpindah-pindah. Sementara Pemerintah Daerah memiliki keterbatasan,
serta sering mengabaikan upaya penataan kota yang secara dini
memperhatikan ketersediaan tempat Usaha bagi Koperasi dan Usaha Mikro.
Sementara dalam rangka peningkatan kapasitas Usaha terbentur oleh produk
jasa lembaga keuangan yang sebagian besar berupa kredit modal kerja,
bukan kredit investasi (dengan jangka waktu yang relatif lebih lama). Bagi
Koperasi dan Usaha Mikro keadaan ini akan mempersulit upaya
meningkatan kapasitas Usaha termasuk dalam rangka pengembangan
produk-produk yang berdaya saing. Di samping itu, bunga pinjaman juga
masih dianggap terlatu tinggi, dan persyaratan pinjaman juga tidak mudah
dipenuhi, seperti persyaratan nilai jaminan yang jauh lebih tinggi dari nilai
pinjaman meskipun Usaha nya layak. Dunia perbankan sebagai sumber
pendanaan terbesar masih memandang bahwa Usaha Koperasi dan Usaha
Mikro merupakan jenis Usaha yang beresiko tinggi.
Review Renstra DKUPP 2014-2019 61