Page 5 - 2025.05.26 Radar jogja
P. 5

Jawa Pos             BAB VII                      Jawa Pos                                                                                                Ayat (5)
 4   SENIN 26 MEI 2025  Jawa Pos   RADAR JOGJA           Jawa Pos   RADAR JOGJA                                                                                       SENIN 26 MEI 2025   5
                                                                                                                     c.  Penerbitan izin usaha pertambangan mineral bukan logam
                                                                                               BAB XIII
                                                          BAB X
              SURAT IZIN PENAMBANGAN BATUAN
                                                                                       PENGGUNAAN TANAH UNTUK
                                              IZIN USAHA PERTAMBANGAN UNTUK PENJUALAN
                                                                                                                                                          tahap Eksplorasi ke tahap Operasi Produksi.
                                                                                                                      pada wilayah izin usaha pertambangan yang berada dalam
                                                          Pasal 50
                     Bagian Kesatu
                                                                                              Pasal 61
                       Umum                (1)  IUP untuk Penjualan diberikan kepada badan usaha yang tidak   KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN  dan batuan dalam rangka penanaman modal dalam negeri     Yang dimaksud “peningkatan” adalah peningkatan dari
                                                                                                                      1 (satu) Daerah Provinsi termasuk wilayah laut sampai den-
                                                                                                                                                         Pasal 26
                      Pasal  36               bergerak pada bidang Pertambangan yang akan menjual Mi-  (1)  Pemohon IUP, IPR dan SIPB sebelum melaksanakan kegiatan   gan 12 mil laut.    Cukup jelas.
        (1)  Pemohon memperoleh WIUP untuk SIPB sebelum mengajukan SIPB.  neral tergali dari hasil kegiatan:   operasi produksi harus menyelesaikan sebagian atau seluruh   d. Penerbitan izin pertambangan rakyat untuk komoditas mi-  Pasal 27
        (2)  WIUP SIPB harus berada dalam WUP dan sesuai dengan ren-
 SELASA 7 MEI    TAHUN 2013  eceran  Rp 4.000  SELASA 7 MEI    TAHUN 2013  a.  pembangunan konstruksi sarana dan prasarana lalu lintas   hak atas tanah dalam WIUP atau WIPR dengan pemegang hak   neral logam, batubara, mineral bukan logam dan batuan     Cukup jelas.  eceran  Rp 4.000
          cana tata ruang.
                                                                                                                                                         Pasal 28
                                                                                                                      dalam wilayah pertambangan rakyat.
                                                                                 atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-un-
                                               jalan;
        (3)  Dalam 1 (satu) WUP dapat terdiri atas 1 (satu) atau beberapa   b.  pembangunan konstruksi pelabuhan;   dangan.   e.  Penerbitan izin usaha pertambangan operasi produksi khu-    Cukup jelas.
          WIUP SIPB.                          c.  pembangunan terowongan;      (2)  Penyelesaian hak atas tanah sebagaimana dimaksud pada   sus untuk pengolahan dan pemurnian dalam rangka pena-  Pasal 29
        (4)  Gubernur memberikan WIUP SIPB berdasarkan permohonan   d.  pembangunan konstruksi bangunan sipil; dan   ayat (1) dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebu-  naman modal dalam negeri yang komoditas tambangnya     Cukup jelas.
 www.jdih.dprd-diy.go.id  yang diajukan oleh:   e.  pengerukan alur lalu lintas sungai, waduk, bendungan   tuhan atas tanah oleh pemegang IUP, IPR, dan SIPB.  berasal dari 1 (satu) Daerah provinsi yang sama.  Pasal 30
          a. badan usaha;                      atau laut.                                     Pasal 62               f.  Penerbitan izin usaha jasa pertambangan dan surat keterang-    Cukup jelas.
 Untuk Akses Informasi   GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA   b. koperasi; atau   (2)  IUP untuk Penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   Pemegang IUP, IPR, dan SIPB yang telah melaksanakan penyele-  an terdaftar dalam rangka penanaman modal dalam negeri   Pasal 31
                                                                                                                                                           Cukup jelas.
                                                                               saian terhadap bidang tanah dapat diberikan hak atas tanah sesu-
                                                                                                                      yang kegiatan usahanya dalam 1 (satu) Daerah provinsi.
                                              diberikan untuk 1 (satu) kali.
          c. perusahaan perseorangan.
 Produk Hukum Secara Aktual   Pasal 37                    Pasal 51             ai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.     Dalam rangka melaksanakan kewenangan tersebut, Pem-  Pasal 32
 RANCANGAN   (1)  Pemegang WIUP SIPB mengajukan permohonan SIPB kepada   (1)  Badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1)   Pasal 63  da DIY telah menerbitkan Peraturan  Daerah Daerah Isti-    Cukup jelas.
          Gubernur paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak WIUP SIPB
                                              mengajukan permohonan kepada Gubernur untuk mendapat-
 PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA  (2)  Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus di-  (2)  Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus di-  Hak atas IUP, SIPB, atau IPR bukan merupakan pemilikan hak atas   mewa Yogyakarta  Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pengelo-  Pasal 33
                                                                                                                     laan usaha Pertambangan Mineral Logam, Mineral Bukan
                                                                                                                                                           Cukup jelas.
                                              kan IUP untuk Penjualan.
          diterbitkan.
                                                                               tanah.
                                                                                                                     Logam dan Batuan serta 4 (empat) Peraturan Gubernur
                                                                                                                                                         Pasal 34
                                                                                              BAB XIV
 NOMOR … TAHUN …  lengkapi dengan persyaratan:  lengkapi dengan persyaratan:       PENGENDALIAN PRODUKSI DAN PENJUALAN  sebagai dasar hukum penyelenggaraan pengelolaan ke-    Cukup jelas.
                                              a.  administratif; dan
                                                                                                                                                         Pasal 35
                                                                                              Pasal 64
          a.  administratif;
                                                                                                                     giatan usaha pertambangan di Daerah Istimewa Yogya-
                                              b.  khusus.
 TENTANG  b.  teknis;                      (3)  Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan IUP untuk Penju-  (1)  Gubernur pengendalian produksi dan penjualan Mineral Bukan   karta pasca Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang     Cukup jelas.
                                                                                                                     Pemerintahan Daerah. Dengan terbitnya Undang-Undang
                                                                                                                                                         Pasal 36
          c.  lingkungan; dan
                                                                                 Logam, Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu dan Batuan.
          d.  finansial.                      alan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur dalam   (2)  Dalam rangka  pengendalian produksi dan penjualan Mineral   Nomor 3 tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Un-    Cukup jelas.
 PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM,   (3)  Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pe-  Peraturan Gubernur.  Pasal 52  Bukan Logam, Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu dan Batu-  dang Nomor 4 Tahun 2009, maka kewenangan provinsi   Pasal 37
          mohon harus menyampaikan koordinat dan luas wilayah ba-
                                                                                                                                                           Ayat (1)
                                                                                 an, Pemegang IUP, IUP untuk Penjualan, IPR, dan SIPB wajib
                                                                                                                     dalam pengelolaan usaha pertambangan ditarik ke pusat
                                                                                 mengacu pada harga patokan penjualan.
          tuan jenis tertentu atau untuk keperluan tertentu yang dimohon.
 MINERAL BUKAN LOGAM, MINERAL BUKAN LOGAM JENIS TERTENTU, DAN BATUAN  (4)  Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan SIPB sebagai-  Masa berlaku IUP untuk Penjualan sesuai dengan rencana kerja   (3)  Penetapan harga patokan penjualan sebagiamana dimaksud   kecuali 3 (tiga) hal, yaitu:    Cukup jelas.
                                                                                                                                                           Ayat (2)
                                           konstruksi/penggalian pada masterplan yang telah disetujui atau
                                                                                                                     1.  Menentukan Wilayah Pertambangan
          mana dimaksud pada ayat (2) dan (3) diatur dalam Peraturan   surat perintah kerja.  pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan   2.  Menentukan luas dan batas WIUP Mineral Logam dan Batubara     Cukup jelas.
 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA  Gubernur.   Pasal 38  REKLAMASI DAN PASCATAMBANG  perundang-undangan  BAB XV     3.  Menerbitkan perizinan yang didelegasikan oleh Pemerintah     Ayat (3)
                                                          BAB XI
                                                                                                                                                           Yang dimaksud dengan ”batuan jenis tertentu” adalah ba-
                                                                                                                      Pusat Melalui Peraturan Presiden Nomor  55 Tahun 2022
 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,  Pemegang SIPB diberikan wilayah paling luas 5 (lima) hektar.  (1)  Pemegang IUP atau SIPB harus menyusun dan menyerahkan   PEMBINAAN USAHA PERTAMBANGAN  tentang Pendelegasian Pemberian Perizinan Berusaha di   tuan yang bersifat curah dan digunakan untuk kebutuhan
                                                          Pasal 53
                      Pasal 39
                                                                                                                                                          konstruksi.
                                                                                              Pasal 65
                                                                                                                      Bidang Pertambangan Mineral dan Batubara, maka Pemda
        (1)  SIPB untuk batuan jenis tertentu diberikan untuk jangka waktu   rencana reklamasi dan/atau rencana pascatambang   (1)  Gubernur melakukan pembinaan atas pelaksanaan kegiatan   DIY wajib melaksanakan kembali Pengelolaan Usaha Pert-    Yang dimaksud dengan ”untuk keperluan tertentu” ada-
 Menimbang:  Bagian Kedua  Pasal 19  (3)  Pengembalian IUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinya-  paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang sebanyak 2   (2)  Selain menyusun dan menyerahkan rencana reklamasi dan/  Usaha Pertambangan.  ambangan Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan Logam   lah keperluan untuk mendukung proyek pembangunan
 a.  bahwa kekayaan alam tak terbarukan berupa mineral logam,   Pasal 2  Usaha Pertambangan  (1)  Pemegang IUP Eksplorasi yang telah menyelesaikan kegiatan   ta kan sah setelah pemegang IUP memenuhi kewajibannya dan   (dua) kali masing-masing selama 3 (tiga) tahun.  atau rencana pascatambang sebagaimana yang dimaksud ayat   (2)  Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:  Jenis Tertentu, dan Batuan yang meliputi:  yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan/ atau Peme-
 mineral bukan logam, mineral bukan logam jenis tertentu dan   Pertambangan Mineral dan Batuan dikelola berasaskan:  Pasal 9  Eksplorasi dapat memperoleh IUP Operasi Produksi.  disetujui oleh Gubernur.  (2)  SIPB untuk keperluan tertentu diberikan untuk jangka waktu   (1) pemegang IUP atau SIPB wajib melaksanakan reklamasi   a.  pemberian norma, standar, pedoman, dan krieria pelaksa-  1.  Perizinan (IUP, IPR, SIPB, IUJP, Sertifikat Standar, IPP,   rintah Daerah.
 batuan memiliki peran penting dalam menunjang pembangu-  a.  manfaat;  (1)  Usaha pertambangan di Daerah berupa Pertambangan Mineral.   (2)  IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   (4)  IUP dapat dicabut oleh Gubernur jika:   sesuai dengan jangka waktu kontrak/perjanjian pelaksanaan   dan pascatambang.  naan usaha pertambangan;  dan IUP Untuk Penjualan);    Ayat (4)
 nan daerah dan harus dikelola untuk mewujudkan kemakmu-  b.  keadilan;  (2)  Pertambangan Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   diberikan dalam hal telah memenuhi persyaratan sesuai   a.  pemegang IUP tidak memenuhi kewajiban yang ditetapkan   proyek pembangunan yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat   (3)  Dalam hal umur tambang kurang dari atau sama dengan   b.  pemberian bimbingan teknis, konsultasi, mediasi, dan/atau   2.  Pembinaan;    Cukup jelas.
 ran rakyat dengan tetap menjunjung tinggi filosofi Hamemayu   c.  keseimbangan;  digolongkan atas:  ketentuan peraturan perundang-undangan.  dalam IUP serta ketentuan peraturan perundang-undangan;  atau Pemerintah Daerah.  5 (lima) tahun, rencana reklamasi dan rencana pasca-  fasilitasi; dan  3.  Pengawasan;  Pasal 38
 Hayuning Bawana;  d.  keberpihakan kepada kepentingan bangsa;  a.  Pertambangan Mineral logam;   (3)  Pemegang IUP Eksplorasi berhak mengajukan permohonan   b.  pemegang IUP melakukan tindak pidana sebagaimana   Pasal 40  tambang diwujudkan dalam bentuk dokumen rencana   c.  pengembangan kompetensi tenaga kerja Pertambangan.  4.  Pemberian dan Penetapan WIUP;    Cukup jelas.
 b.  bahwa pengelolaan kegiatan usaha pertambangan perlu diarah-  e.  partisipatif;  b.  Pertambangan Mineral bukan logam;   IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   dimaksud dalam undang-undang pertambangan mineral   SIPB terdiri atas tahap kegiatan:  pascatambang.   BAB XVI   5.  Penetapan harga Patokan Penjualan Mineral Bukan Lo-  Pasal 39
 kan  kepada peningkatan nilai tambah, pelindungan terhadap   f.  transparansi;  c.  Pertambangan Mineral bukan logam jenis tertentu; dan   kepada Gubernur.  dan batubara; atau  a.  perencanaan;  (4)  Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang dilakukan sesuai   PENGAWASAN USAHA PERTAMBANGAN  gam dan Batuan; dan    Cukup jelas.
 masyarakat yang terdampak, serta pelindungan lingkungan hidup;  g.  akuntabilitas; dan  d.  Pertambangan Batuan.  (4)  Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus   c.  pemegang IUP dinyatakan pailit.  b.  penambangan;  dengan peruntukan lahan pascatambang.  Pasal 66  6.  Rekomendasi dan Persetujuan terkait pelaksanaan peri-  Pasal 40
 c.  bahwa Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor   h.  berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.   (3)  Komoditas tambang pada golongan Pertambangan Mineral   dilengkapi dengan persyaratan:  (5)  Dalam hal jangka waktu yang ditentukan dalam IUP    c.  pengolahan;   (5)  Dalam pelaksanaan reklamasi yang dilakukan sepanjang ta-  (1)  Gubernur melakukan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan   zinan.    Cukup jelas.
 1 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Mi-  Pasal 3  logam sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a meliputi;  a.  administratif;  telah habis dan tidak diajukan permohonan peningkatan   d.  pengangkutan dan penjualan; dan  hapan Usaha Pertambangan, pemegang IUP atau SIPB wajib:  Usaha Pertambangan.  Untuk menjalankan kewenangan pemerintah daerah tersebut ser-  Pasal 41
 neral Logam, Mineral Bukan Logam, dan Batuan sudah tidak   Tujuan disusunnya Peraturan Daerah ini untuk:  a.  emas;   b.  teknis;  atau perpanjangan tahap kegiatan atau pengajuan per-  e.  pascatambang.  a.  memenuhi keseimbangan antara lahan yang akan dibuka   (2)  Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan   ta penyelarasan terhadap perubahan peraturan perundang-un-    Cukup jelas.
 sesuai dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masya-  a.  mengatur pemanfaatan pertambangan mineral logam , mineral   b.  mangaan; dan  c.  lingkungan; dan  mohonan tetapi tidak memenuhi persyaratan, IUP ter-     Bagian Kedua  dan lahan yang sudah direklamasi; dan  paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.  dangan di tingkat pusat, perlu disusun regulasi yang dapat mem-  Pasal 42
 rakat sehingga perlu diganti;  bukan logam, mineral bukan logam jenis tertentu dan batuan   c.  pasir besi.  d.  finansial.  sebut berakhir.  Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Wilayah   b.  melakukan pengelolaan lubang bekas tambang akhir den-  (3)  Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:  berikan landasan hukum pengelolaan dan pengusahaan pertam-    Cukup jelas.
 d.  bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud   secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup;   (4)  Komoditas tambang pada golongan Pertambangan Mineral   (5)  Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan IUP Eksplorasi   Pasal 26  Ijin Usaha Pertambangan Surat Ijjin Penambangan Batuan  gan batas paling luas sesuai dengan ketentuan peraturan   a.  perencanaan pengawasan;  bangan mineral dan batuan. Sehingga dipandang perlu menetapkan   Pasal 43
 dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Pera-  b.  mengatur dan mengendalikan kegiatan Usaha Pertambangan   bukan logam sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b   sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan   (1)  Dalam hal IUP berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal   Pasal 41  perundang-undangan.  b.  pelaksanaan pengawasan; dan  Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Pengelola-    Cukup jelas.
 turan Daerah tentang Pengelolaan Usaha Pertambangan Mi-  Mineral logam, Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan Logam   meliputi;   Gubernur.   25, eks pemegang IUP wajib memenuhi dan menyelesaikan   Ketentuan mengenai Pengembangan dan Pemberdayaan Masyara-  (6)  Dalam hal pemegang IUP atau SIPB melakukan penciutan   c.  monitoring dan evaluasi pengawasan.  an Usaha Pertambangan Mineral Logam, Mineral Bukan Logam,   Pasal 44
 neral Logam, Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan Logam   Jenis Tertentu, dan Batuan di Daerah;   a.  barit;  Pasal 20  kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perun-  kat Sekitar WIUP oleh Pemegang IUP Operasi Produksi sebagaimana   WIUP, pelaksanaan reklamasi pada lahan yang terbuka diluar   Pasal 67  dan Batuan.    Cukup jelas.
 Jenis Tertentu, dan Batuan;  c.  mengatur pemberian perizinan berusaha di bidang Mineral   b.  bentonite;  IUP Operasi Produksi diberikan paling luas:  dang-undangan.  dimaksud dalam Pasal 22 sampai dengan Pasal 23 berlaku mutatis   penciutan WIUP tetap menjadi tanggung jawab pemegang IUP   (1)  Dalam rangka pengawasan terintegrasi, Gubernur dapat mem-  Pasal 45
 Logam, Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan Logam Jenis   c.  gypsum;  a.  5 (lima) hektar untuk:  (2)  Pemegang IUP yang telah memenuhi dan menyelesaikan kewa-  mutandis terhadap Pengembangan dan Pemberdayaan Masya ra kat   atau SIPB.  bentuk Tim Terpadu Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan   II.  PASAL DEMI PASAL    Cukup jelas.
 Mengingat:   Tertentu, dan Batuan;   d.  kalsit;  1.  kaolin;  jiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapat surat   Sekitar oleh Pemegang WIUP untuk SIPB.  (7)  Pemegang IUP atau SIPB wajib menyerahkan lahan yang telah   Pertambangan yang paling sedikit melibatkan unsur:   Pasal 1  Pasal 46
 1.  Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik   d.  memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan   e.  kaolin;   2.  zeolit;  keterangan dari Gubernur.  Bagian Ketiga  dilakukan reklamasi dan/atau pascatambang kepada pihak   a.  pemberi rekomendasi teknis;     Cukup jelas.    Ayat (1)
 Indonesia Tahun 1945;  Usaha Pertambangan Mineral Logam, Mineral Bukan logam,   f.  zeolite;  3.  batugamping;   BAB VI  Berakhirnya Surat Izin Penambangan Batuan  yang berhak melalui Gubernur.  b.  penerbit izin;   Pasal 2    Cukup jelas.
 2.  Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang pembentukan   Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu dan Batuan; dan   g.  batugamping; dan  4.  kalsit;  IZIN PERTAMBANGAN RAKYAT  Pasal 42  (8)  Dalam hal umur tambang kurang dari atau sama dengan 5   c.  pengawasan bidang pertambangan;     Huruf a    Ayat (2)
 Daerah Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita Negara   e.  melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan   h.  feldspar.  5.  feldspar;  Bagian Kesatu   (1)  SIPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 berakhir karena:  tahun, jaminan  reklamasi dan jaminan pascatambang ditem-  d.  penegak hukum;    Yang dimaksud dengan “asas manfaat” adalah pengelolaan     Cukup jelas.
 Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3) sebagaimana telah   Usaha Pertambangan Mineral Logam, Mineral Bukan Logam,   (5)  Komoditas tambang pada golongan Pertambangan Mineral   6.  breksi batu apung;   Umum  a.  dikembalikan;  patkan seluruhnya sebagai jaminan pascatambang.   e.  pemerintah daerah di bidang kebijakan infrastruktur;   sumber daya mineral dan batubara dapat memberikan ke-    Ayat (3)
 diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 1955   Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu dan Batuan.  bukan logam jenis tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat   7.  bentonit;  Pasal 27  b.  dicabut; atau  Pasal 54  f.  bidang pembinaan penyelenggaraan pemerintahan Kalurahan;  gunaan bagi kesejahteraan masyarakat banyak.    Yang dimaksud dengan “Usaha Jasa Pertambangan” adalah
 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 jo. Nomor 19   Pasal 4  (2) huruf c berupa kalsit dan batugamping.   8.  kalsedon;  IPR terdiri atas:  c.  habis masa berlakunya.  (1)  Pemegang IUP atau SIPB wajib menyediakan:   g.  bidang transportasi; dan    Huruf b  usaha jasa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan ke-
 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta   Ruang lingkup pengaturan dalam Peraturan Daerah ini meliputi:  (6)  Komoditas tambang pada golongan Pertambangan Batuan   9.  tanah liat  a.  IPR mineral logam;  (2)  Pemegang SIPB dapat mengembalikan SIPB sebagaimana di-  a.  dana jaminan reklamasi; dan/atau  h.  Satuan Polisi Pamong Praja.    Yang dimaksud dengan “asas keadilan” adalah pengelolaan   giatan usaha pertambangan.
 (Lembaran Negara Republlk Indonesia Tahun 1955 Nomor 43,   a.  WP dan usaha pertambangan;  sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d meliputi;  10. tanah urug;   b.  IPR mineral bukan logam;   maksud pada ayat (1) huruf a  dengan pernyataan tertulis kepada   b.  dana jaminan pascatambang.  (2)  Tim Terpadu Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan Pertamba-  sumber daya mineral dan batubara harus mencerminkan     Ayat (4)
 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 827);  b.  WIUP Mineral bukan logam, Mineral bukan logam jenis   a.  andesit;  11. tras;  c.  IPR mineral bukan logam jenis tertentu; dan   Gubernur disertai dengan alasan yang jelas.  (2)  Penempatan dana jaminan reklamasi dan dana jaminan pa-  ngan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam melaksa nakan   keadilan secara proporsional bagi masyarakat.    Cukup jelas.
 3.  Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah   tertentu dan Batuan;  b.  breksi batuapung;  12. batu kali;  d.  IPR batuan.  (3)  Pengembalian SIPB sebagaimana dimaksud pada ayat (2)   scatambang tidak menghilangkan kewajiban pemegang IUP   tugas dan fungsinya berkoordinasi dengan Tim Koordinasi     Huruf c    Ayat (5)
 Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)   c.  IUP;  c.  tanah liat;  13. kerikil;  Pasal 28  dinyatakan sah setelah pemegang SIPB memenuhi kewajibannya   atau SIPB untuk melaksanakan reklamasi dan/atau pascatam-  Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.     Yang dimaksud dengan “asas keseimbangan” pengelolaan     Cukup jelas.
 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un-  d.  IPR;  d.  batu kali;  14. pasir batu;  (1)  IPR diberikan kepada:  dan disetujui oleh Gubernur.  bang.  (3)  Pembentukan Tim Terpadu Pengawasan dan Pengendalian   pertambangan mineral dan batubara bertujuan untuk meny-    Ayat (6)
 dang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Pera-  e.  SIPB;  e.  kerikil;  15. kerikil berpasir alami;  a.  orang perseorangan yang merupakan penduduk setempat;   (4)  SIPB dapat dicabut oleh Gubernur jika:   (3)  Dalam hal pemegang IUP atau SIPB tidak melaksanakan rekla-  Kegiatan Pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   eimbangkan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan.    Cukup jelas.
 turan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun   f.  izin pengangkutan dan penjualan;  f.  pasir batu;  16. pasir tidak mengandung unsur mineral logam;  atau  a.  pemegang SIPB tidak memenuhi kewajiban yang ditetapkan   masi dan/atau pascatambang sesuai dengan rencana yang   ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.     Huruf d  Pasal 47
 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (Lembaran   g.  IUJP;  g.  pasir tidak mengandung unsur mineral logam atau unsur   17. batu gunung kuari besar; dan   b.  koperasi yang anggotanya merupakan penduduk setempat.  dalam SIPB serta ketentuan peraturan perundang-undangan;  telah disetujui, Gubernur dapat menetapkan pihak ketiga untuk   BAB XVII    Yang dimaksud dengan “asas keberpihakan kepada kepen-    Cukup jelas.
 Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan   h.  IUP untuk penjualan;  mineral bukan logam;  b.  30 (tiga puluh) hektar untuk andesit.   (2)  Untuk memperoleh IPR sebagaimana dimaksud pada ayat   b.  pemegang SIPB melakukan tindak pidana sebagaimana   melakukan reklamasi dan/atau pascatambang dengan dana   PENDANAAN  tingan bangsa” adalah pengelolaan pertambangan mineral   Pasal 48
 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856);  i.  reklamasi dan pascatambang;  h.  batu gunung quarry besar;  Pasal 21  (1), pemohon harus menyampaikan permohonan kepada   dimaksud dalam undang-undang pertambangan mineral   jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).  Pasal 68  dan batubara mengutamakan kepentingan bangsa diatas     Cukup jelas.
 4.  Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan   j.  penggunaaan jalan pertambangan;  i.  marmer;  (1)  Masa berlaku IUP Operasi Produksi diberikan untuk jangka   Gubernur.  dan batubara; atau  Pasal 55  Pendanaan pengelolaan pertambangan mineral dan batuan ber-  pelaku usaha pertambangan.  Pasal 49
 Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik In-  k.  penggunaan tanah untuk kegiatan usaha pertambangan;  j.  tanah urug;  waktu paling lama 5 (lima) tahun.  (3)  Permohonan IPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya   c.  pemegang SIPB dinyatakan pailit.  (1)  Dana jaminan reklamasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal   sumber dari:    Huruf e    Cukup jelas.
 donesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara   l.  pengendalian produksi dan penjualan;  k.  pasir urug; dan  (2)  Kegiatan IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud pada   dapat diajukan pada wilayah yang telah ditetapkan sebagai   (5)  Dalam hal jangka waktu yang ditentukan dalam SIPB  telah   54 ayat (1) huruf a terdiri atas:  a.  anggaran pendapatan dan belanja daerah; dan    Yang dimaksud dengan “asas partisipatif” adalah mendorong   Pasal 50
 Republik Indonesia Nomor 5339);  m.  pembinaan usaha pertambangan;   l.  batu gamping untuk bangunan.  ayat (1) untuk:  WPR.  habis dan tidak diajukan permohonan peningkatan atau per-  a.  dana jaminan reklamasi tahap eksplorasi dalam hal terda-  b.  sumber lain yang sah dan tidak mengikat.  masyarakat untuk berperan aktif dalam pengambilan kepu-    Cukup jelas.
 5.  Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang Berlakunya   n.  pengawasan usaha pertambangan;  BAB IV  a.  Pertambangan Mineral bukan logam;  (4)  Dalam 1 (satu) WPR dapat diberikan 1 (satu) atau beberapa IPR.  panjangan tahap kegiatan atau pengajuan permohonan tetapi   pat lahan terganggu; dan     BAB XX  tusan dan pelaksanaan pengelolaan pertambangan mineral   Pasal 51
 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan   o.  peran serta masyarakat/perlindungan masyarakat;  WILAYAH IZIN USAHA PERTAMBANGAN   b.  Pertambangan Mineral bukan logam jenis tertentu; dan   (5)  Setiap pemohon sehagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya   tidak memenuhi persyaratan, SIPB tersebut berakhir.  b.  dana jaminan reklamasi tahap operasi produksi.  KETENTUAN PERALIHAN  dan batubara, dan bisa dilakukan secara langsung maupun     Cukup jelas.
 Provinsi Djawa Timur, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950   p.  pendanaan;  MINERAL BUKAN LOGAM, MINERAL BUKAN LOGAM  c.  Pertambangan batuan.  dapat diberikan 1 (satu) IPR.  Pasal 43  (2)  Dana jaminan reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   Pasal 69  tidak langsung.  Pasal 52
 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta, Undang-Un-  q.  ketentuan penyidikan; dan   JENIS TERTENTU DAN BATUAN  (3)  Pemegang IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud pada   (6)  IPR diperoleh melalui tahapan:   (1)  Dalam hal SIPB berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal   ditetapkan sesuai dengan rencana reklamasi yang disusun   Semua izin usaha pertambangan yang telah ada sebelum berlakunya     Huruf f    Cukup jelas.
 dang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi   r.  ketentuan pidana.  Pasal 10  ayat (1) dapat melakukan perpanjangan masa berlaku IUP   a. pemberian WIPR; dan   42, eks pemegang SIPB wajib memenuhi dan menyelesaikan   berdasarkan dokumen lingkungan hidup dan dimuat dalam   Peraturan Daerah ini tetap berlaku sampai masa berlaku izin berakhir.    Yang dimaksud dengan “asas transparansi” adalah asas   Pasal 53
 Djawa Tengah, dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950   BAB II  (1)  WIUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b harus   OPerasi Produksi dalam hal memenuhi syarat sesuai ketentu-  b. pemberian IPR.  kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perun-  rencana kerja dan anggaran biaya eksplorasi.   BAB XXI  keterbukaan informasi untuk menyediakan informasi yang     Cukup jelas.
 tentang Pembentukan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara   KEWENANGAN   berada dalam WUP dan sesuai dengan rencana tata ruang.  an peraturan perundang-undangan.  (7)  WIPR sebagaimana dimaksud pada ayat (6) huruf a dilarang   dang-undangan.  (3)  Dana jaminan reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)   KETENTUAN PENUTUP  cukup, akurat, tepat waktu, tentang kegiatan pertambangan   Pasal 54
 Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 58);  Pasal 5  (2)  WIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang berlokasi   (4)  Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan   berlokasi pada Tanah Kasultanan atau Tanah Kadipaten.  (2)  Pemegang SIPB yang telah memenuhi dan menyelesaikan   ditempatkan pada bank pemerintah atau bank pemerintah   Pasal 70  kepada segenap stakeholder.    Cukup jelas.
 (1)  Gubernur berwenang melakukan:   pada Tanah Kasultanan atau Tanah Kadipaten.  paling banyak 2 (dua) kali.   Pasal 29  kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapat   daerah dalam bentuk deposito berjangka.  Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku:    Huruf g  Pasal 55
 Dengan Persetujuan Bersama  a.  pemberian sertifikat standar;  (3)  Dalam 1 (satu) WUP dapat terdiri atas 1 (satu) atau beberapa   (5)  Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan   (1)  Pemberian WIPR didahului dengan mengajukan permohonan   surat keterangan dari Gubernur.  (4)  Penempatan dana jaminan reklamasi sebagaimana dimaksud   a.  Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 84     Yang dimaksud dengan “asas akuntabilitas” adalah adanya     Cukup jelas.
 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH   b.  pemberian izin; dan  WIUP.  paling lama 5 (lima) tahun untuk setiap kali perpanjangan.  informasi untuk WIPR kepada Gubernur sebelum mengajukan   BAB VIII   pada ayat (3) dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)   Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambang-  kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban   Pasal 56
 DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA  c.  pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan Perizinan   (4)  WIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:  Bagian Keempat  permohonan WIPR  IZIN PENGANGKUTAN DAN PENJUALAN  hari kalender sejak rencana kerja dan anggaran biaya disetujui   an Mineral Logam, Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan   elemen pengelola pertambangan.     Cukup jelas.
 dan  Berusaha di bidang Pertambangan yang didelegasikan oleh   a.  WIUP Mineral bukan logam;   Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di sekitar   (2)  Permohonan WIPR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaju-  Pasal 44  Gubernur.  Logam Jenis Tertentu dan Batuan (Berita Daerah Daerah Istimewa     Huruf h  Pasal 57
 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKRTA  Pemerintah Pusat.   b.  WIUP Mineral bukan logam jenis tertentu; dan  Wilayah Ijin Usaha Pertambangan   kan kepada Gubernur dengan syarat sesuai ketentuan peratu-  (1)  lzin Pengangkutan dan Penjualan diberikan oleh Gubernur   Pasal 56  Yogyakarta Tahun 2024 Nomor 85);    Yang dimaksud dengan “asas berkelanjutan dan berwawasan     Cukup jelas.
 (2)  Pemberian sertifikat standar sebagaimana dimaksud pada   c.  WIUP Batuan.  Pasal 22  ran perundang-undangan.   berdasarkan permohonan yang diajukan oleh:   (1)  Dana jaminan pascatambang sebagaimana dimaksud dalam   b.  Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 26   lingkungan adalah asas yang secara terencana mengintegra-  Pasal 58
 MEMUTUSKAN:  ayat (1) huruf a meliputi kegiatan konsultasi dan perencanaan   (5)  WIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan kepada:  (1)  Pemegang IUP Operasi Produksi wajib menyusun dan melaks-  Pasal 30  a.  Badan Usaha;   Pasal 54 ayat (1) huruf b ditetapkan sesuai dengan rencana   Tahun 2019 tentang Tata Cara Reklamasi Tahap Operasi Pro-  sikan dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya     Cukup jelas.
 Menetapkan:  PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN   usaha jasa Pertambangan di bidang:   a.  badan usaha;  anakan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.  (1)  Permohonan IPR diajukan kepada Gubernur paling lambat 12   b.  Koperasi; atau   pascatambang.   duksi dan Pascatambang Pada Kegiatan Usaha Pertambangan   dalam keseluruhan usaha pertambangan mineral dan ba-  Pasal 59
 USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM,   a.  penyelidikan umum;   b.  koperasi; atau   (2)  Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat se-  (dua belas) bulan setelah WIPR terbit.   c.  perusahaan perseorangan.   (2)  Dana jaminan pascatambang sebagaimana dimaksud pada   Mineral Logam, Mineral Bukan Logam dan Batuan (Berita   tuan untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini dan masa     Ayat (1)
 MINERAL BUKAN LOGAM, MINERAL BUKAN   b.  eksplorasi;  c.  perusahaan perseorangan.  bagaimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit meliputi   (2)  Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi   (2)  Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus   ayat (1) ditempatkan pada bank pemerintah atau bank peme-  Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2016 Nomor 26).   mendatang.    Yang dimaksud dengan ”jalan Pertambangan” adalah
 LOGAM JENIS TERTENTU, DAN BATUAN.  c.  studi kelayakan;   Pasal 11  aspek:  dengan persyaratan:  dilengkapi dengan:   rintah daerah dalam bentuk deposito berjangka.  dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan   Pasal 3  jalan khusus yang diperuntukkan untuk kegiatan Pert-
 d.  konstruksi Pertambangan;   (1)  Pemohon sebelum mengajukan WIUP harus mengajukan   a.  pendidikan;  a.  administrasi;   a.  surat permohonan;   (3)  Penempatan dana jaminan pascatambang sebagaimana dimaksud   dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini.    Cukup jelas.  ambangan dan berada di area Pertambangan atau area
 BAB I  e.  pengangkutan;   permohonan informasi untuk WIUP Mineral Bukan Logam,   b.  kesehatan;  b.  teknis;   b.  nomor induk berusaha;   pada ayat (2) dilakukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)   Pasal 71  Pasal 4  proyek yang terdiri atas jalan penunjang dan jalan
 KETENTUAN UMUM  f.  Iingkungan Pertambangan;   Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu, dan Batuan kepada   c.  kemandirian ekonomi; dan  c.  lingkungan; dan   c.  susunan pengurus, daftar pemegang saham atau modal,   hari kalender sejak rencana pascatambang disetujui Gubernur.  Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah     Cukup jelas.  tambang.
 Pasal 1  g.  reklamasi dan pascatambang;  Gubernur.  d.  infrastruktur dasar.  d.  finansial.   dan daftar pemilik manfaat dari Badan Usaha, Koperasi,   Pasal 57  Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pengelo-  Pasal 5    Ayat (2)
 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:  h.  keselamatan Pertambangan; dan/atau   (2)  Permohonan WIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaju-  (3)  Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikonsul-  (3)  Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan IPR sebagaima-  atau perusahaan perseorangan; dan   (1)  Dalam hal dana jaminan reklamasi dan dana jaminan pasca-  laan Usaha Pertambangan Mineral Logam, Mineral Bukan Logam,     Cukup jelas.    Cukup jelas.
 1.  Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan   i.  penambangan.  kan kepada Gubernur dengan syarat sesuai ketentuan peraturan   tasikan dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat.  na dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur dalam Peraturan   d.  sumber pasokan mineral yang dibuktikan dengan salinan   tambang tidak menutupi untuk menyelesaikan reklamasi dan   dan Batuan (Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun   Pasal 6    Ayat (3)
 dalam rangka, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau   (3)  Perizinan Berusaha di bidang Pertambangan yang didelegasikan   perundang-undangan.    (4)  Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat meng-  Gubernur.   nota kesepahaman atau perjanjian kerja sama Pengangkutan   pascatambang, kekurangan biaya untuk penyelesaian rekla-  208 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Daerah Istimewa Yo g-    Cukup jelas.    Cukup jelas.
 batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi   oleh Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   Pasal 12  ajukan usulan program kegiatan pengembangan dan pember-  Pasal 31  dan Penjualan Mineral yang masih berlaku dengan pemegang:   masi dan pascatambang menjadi tanggung jawab pemegang   ya karta Nomor 1), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.  Pasal 7    Ayat (4)
 kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan/atau   huruf a meliputi:   (1)  Gubernur menetapkan luasan WIUP Mineral Bukan Logam,   dayaan masyarakat kepada Gubernur untuk diteruskan kepada   Luasan IPR diberikan paling luas:  1.  IUP;   IUP atau SIPB.  Pasal 72    Cukup jelas.    Cukup jelas.
 pemurnian atau pengembangan dan/atau pemanfaatan, peng-  a.  IUP dalam rangka penanaman modal dalam negeri untuk   WIUP Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu dan WIUP   pemegang IUP.  a.  5.000 (lima ribu) meter persegi untuk orang perseorangan; dan   2.  IPR;   (2)  Dalam hal terdapat kelebihan jaminan dari biaya yang diper-  Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.  Pasal 8    Ayat (5)
 angkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.  komoditas Mineral Bukan Logam, Mineral Bukan Logam   Batuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 sebagai   (5)  Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sebagaimana   b.  10.000 (sepuluh ribu) meter persegi untuk koperasi.  3.  SIPB;   lukan untuk penyelesaian reklamasi dan pascatambang, kele-    Cukup jelas.    Cukup jelas.
 2.  Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam,   Jenis Tertentu, dan Batuan dengan ketentuan:   wilayah dalam melaksanakan kegiatan IUP eksplorasi atau   dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan untuk masyarakat di   Pasal 32  4.  Izin Pengangkutan dan Penjualan lain; dan/atau  bihan biaya dapat dicairkan oleh pemegang IUP atau SIPB   Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan   Pasal 9    Ayat (6)
 yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal   1.  berada dalam 1 (satu) Daerah; atau   kegiatan SIPB.  sekitar WIUP yang terkena dampak langsung akibat aktifitas   (1)  Masa berlaku IPR diberikan paling lama 5 (lima) tahun dan   5.  IUP untuk Penjualan.   setelah mendapat persetujuan Gubernur.  Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran     Cukup jelas.    Cukup jelas.
 teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam   2.  wilayah laut sampai dengan 12 (dua belas) mil laut.   (2)  Luasan WIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan   Pertambangan.  dapat diperpanjang.  (3)  Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan Izin Pengang-  Pasal 58  Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.  Pasal 10    Ayat (7)
 bentuk lepas atau padu.  b.  SIPB;  berdasarkan:  (6)  Prioritas masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4)   (2)  Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan   kutan dan Penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   (1)  Pemegang IUP Operasi Produksi dan SIPB yang tidak melaksa-    Cukup jelas.    Cukup jelas.
 3.  Pertambangan Mineral adalah Pertambangan kumpulan   c.  IPR;  a.  letak geografis;  merupakan masyarakat yang berada dekat kegiatan operasi-  paling banyak 2 (dua) kali.  diatur dalam Peraturan Gubernur.   nakan reklamasi dan pascatambang sampai dengan jangka            Ditetapkan di Yogyakarta  Pasal 11    Ayat (8)
 Mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi,   d.  lzin Pengangkutan dan Penjualan untuk komoditas Mineral   b.  data potensi dan cadangan mineral dan batuan;  onal penambangan dengan tidak melihat batas administrasi   (3)  Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diberikan   Pasal 45  waktu 1 (satu) tahun sejak habis masa berlaku ijin dan tidak            pada tanggal …      Cukup jelas.    Cukup jelas.
 minyak dan gas bumi, serta air tanah.  Bukan Logam, Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu, dan Batuan;   c.  daya dukung dan daya tampung lingkungan; dan  wilayah Kapanewon/Kabupaten.  paling lama 5 (lima) tahun untuk setiap kali perpanjangan.  Izin Pengangkutan dan Penjualan diberikan untuk jangka waktu 5   diperpanjang, jaminan reklamasi dan/atau jaminan pascatam-       Pasal 12  Pasal 60
 4.  Wilayah Pertambangan yang selanjutnya disingkat WP adalah   e.  IUJP untuk 1 (satu) Daerah; dan   d.  kaidah konservasi sumber daya mineral dan batuan.  (7)  Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat se-  Bagian Kedua  (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 (lima)   bang akan disetor ke kas daerah.                                     GUBERNUR    Ayat (1)    Cukup jelas.
 wilayah yang memiliki potensi Mineral dan/atau Batubara dan   f.  IUP untuk penjualan komoditas Mineral Bukan Logam,   (3)  Luasan WIUP sebagaimana dimaksud pada ayat (2)  diberikan   bagaimana dimaksud pada ayat (1) dibiayai dari alokasi biaya   Iuran Pertambangan Rakyat  tahun setiap kali perpanjangan.  (2)  Dana jaminan reklamasi dan/atau jaminan pascatambang yang            DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA    Cukup jelas.  Pasal 61
 tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang   Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu, dan Batuan.   paling luas:  program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada   Pasal 33  BAB IX   telah disetor ke kas daerah sebagaimana dimaksud pada ayat     Ayat (2)    Ayat (1)
 merupakan bagian dari tata rulang nasional.  (4)  Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),   a.  6 (enam) hektar untuk kaolin, zeolit, batu gamping, bentonit,   anggaran dan biaya Pemegang IUP setiap tahun.  (1)  Pemegang IPR wajib membayar IPERA  USAHA JASA PERTAMBANGAN  (1) diperuntukan membiayai pelaksanaan reklamasi dan                     HAMENGKU BUWONO X    Huruf a    Yang dimaksud ketentuan peraturan perundang-undangan
 5.  Wilayah Usaha Pertambangan yang selanjutnya disingkat WUP   Gubernur diberi kewenangan untuk mendukung pengelolaan   kalsit, feldspar, breksi batu apung, bentonit, tanah liat, dan   (8)  Alokasi biaya program pengembangan dan pemberdayaan   (2)  IPERA terdiri dari komponen :  Pasal 46  pascatambang.    Yang dimaksud “letak geografis” adalah koordinat wilayah yang   antara lain peraturan perundang-undangan mengenai tata
 adalah bagian dari WP yang telah memiliki ketersediaan data,   Pertambangan yang meliputi:   tanah urug;   masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dikelola oleh   a.  Biaya pengelolaan wilayah;   (1)  Pemegang IUP wajib menggunakan perusahaan jasa Pertam-  (3)  Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang sebagaimana di-  Diundangkan di Yogyakarta  diduga kuat memiliki sumber daya mineral atau batubara.   ruang, pertanahan, dan lingkungan hidup.
 potensi, dan/atau informasi geologi.  a.  pemberian dan penetapan WIUP Pertambangan mineral   b.  10 (sepuluh) hektar untuk batu kali, kerikil, pasir batu,   pemegang IUP.  b.  Biaya pengelolaan pengusahaan; dan   bangan lokal dan/atau nasional.  maksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh OPD yang membidangi   pada tanggal …    Huruf b    Ayat (2)
 6.  Wilayah Izin Usaha Pertambangan yang selanjutnya disingkat   bukan logam, WIUP Pertambangan mineral bukan logam   kerikil berpasir alami (sirtu), pasir tidak mengandung unsur   (9)  Pemegang IUP Operasi Produksi yang melanggar ketentuan se-  c.  Biaya pengelolaan lingkungan  (2)  Dalam hal tidak terdapat perusahaan jasa Pertambangan lokal   urusan energi dan sumber daya mineral dengan menunjuk     Yang dimaksud “data potensi dan cadangan mineral dan     Cukup jelas.
 WIUP adalah wilayah yang diberikan kepada pemegang IUP   jenis tertentu, dan WIUP Pertambangan batuan dengan   mineral logam dan tras; dan  bagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.  (3)  Komponen biaya pengelolaan wilayah sebagaimana dimaksud   dan/atau nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1),   pihak ketiga                 SEKRETARIS DAERAH  batuan” adalah data potensi dan cadangan mineral atau   Pasal 62
 atau pemegang SIPB.  ketentuan:  c.  50 (lima puluh) hektar untuk andesit dan batu gunung   (10) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (9)   pada ayat (2) huruf a dikenakan kepada pemegang IPR terhadap   pemegang IUP dapat menggunakan perusahaan jasa Pertam-  BAB XII   DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA  batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi     Cukup jelas.
 7.  Wilayah Pertambangan Rakyat yang selanjutnya disingkat WPR   1.  berada dalam 1 (satu) Daerah; atau   kuari besar.  berupa :  luas wilayah yang diberikan sesuai dengan izinnya.  bangan yang berbadan hukum Indonesia dalam rangka pena-  PENGGUNAAAN JALAN PERTAMBANGAN  pemerintah yang merupakan bagian dari Rencana Tata   Pasal 63
 adalah bagian dari WP tempat dilakukan kegiatan Usaha Pert-  2.  wilayah laut sampai dengan 12 (dua belas) mil laut.  Pasal 13  a.  peringatan tertulis;  (4)  Komponen biaya pengelolaan pengusahaan sebagaimana   naman modal asing.   Pasal 59             BENY SUHARSONO  Ruang.    Cukup jelas.
 ambangan rakyat.  b.  penetapan harga patokan penjualan Mineral Bukan Logam,   Ketentuan lebih lanjut mengenai WIUP diatur dalam Peraturan   b.  penghentian sementara; dan/atau  dimaksud pada ayat (2) huruf b dikenakan kepada pemegang   (3)  Jenis usaha jasa Pertambangan yaitu pelaksanaan di bidang:  (1)  Pemegang IUP, IPR, dan SIPB wajib menggunakan jalan Pertam-    Huruf c  Pasal 64
 8.  Wilayah Pencadangan Negara, yang selanjutnya disingkat WPN   Mineral Bukan Logam Jenis Tertentu, dan Batuan; dan   Gubernur.  c.  pencabutan izin berusaha di bidang pertambangan yang   IPR terhadap hasil produksi komoditas mineral.  a.  Penyelidikan Umum;  bangan dalam pelaksanaan kegiatan Usaha Pertambangan.  LEMBARAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA     Yang dimaksud “daya dukung dan daya tampung lingkung-    Cukup jelas.
 adalah bagian dari WP yang dicadangkan untuk kepentingan   c.  pemberian rekomendasi/persetujuan yang berkaitan dengan   BAB V  didelegasikan oleh pemerintah pusat.   (5)  Komponen biaya pengelolaan lingkungan sebagaimana   b.  Eksplorasi;  (2)  Jalan Pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   TAHUN…NOMOR ....  an” adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung   Pasal 65
 strategis nasional.  penerbitan maupun pelaksanaan perizinan.  IZIN USAHA PERTAMBANGAN  (11) Ketentuan lebih lanjut mengenai program pengembangan dan   dimaksud pada ayat (2) huruf c dikenakan kepada pemegang   c.  Studi Kelayakan;  terdiri atas:     kegiatan pertambangan dan kapasitas lingkungan alam dan     Cukup jelas.
 9.  Badan Usaha adalah setiap badan hukum yang bergerak di   d.  fasilitasi kegiatan pertambangan rakyat.   Bagian Kesatu  pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat   IPR terhadap nilai biaya pengelolaan lingkungan, termasuk   d.  Konstruksi Pertambangan;  a.  jalan tambang yang terdapat pada area Pertambangan atau   PENJELASAN   sumber daya untuk mendukung kegiatan pertambangan   Pasal 66
 bidang Pertambangan yang didirikan berdasarkan hukum   (5)  Gubernur dapat mendelegasikan kewenangan pemberian   Umum  (1) diatur dengan Peraturan Gubernur.  reklamasi dan pascatambang secara proporsional pada   e.  Pengangkutan;  area proyek yang digunakan dan dilalui oleh alat utama dan   ATAS  yang menggunakan ruang.    Cukup jelas.
 Indonesia dan berkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan   sertifikat standar dan pemberian izin sebagaimana dimaksud   Pasal 14  Pasal 23  WPR.  f.  Lingkungan Pertambangan;  alat penunjang produksi; dan  PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA    Huruf d  Pasal 67
 Republik Indonesia.  pada ayat (1) huruf a dan huruf b kepada perangkat daerah   IUP  diberikan dalam rangka rangka penanaman modal dalam   (1)  Setiap Pemegang IUP Operasi Produksi wajib menyampaikan   (6)  Perhitungan dan pemungutan IPERA diatur sesuai dengan   g.  Reklamasi dan Pascatambang;  b.  jalan penunjang yang disediakan untuk jalan transportasi   NOMOR … TAHUN …    Yang dimaksud “kaidah konservasi sumber daya mineral     Ayat (1)
 10.  Eksplorasi adalah tahapan kegiatan Usaha Pertambangan un-  yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang   negeri untuk komoditas mineral bukan logam, mineral bukan logam   laporan realisasi program pengembangan dan pemberdayaan   ketentuan peraturan perundang-undangan.  h.  Keselamatan Pertambangan; dan/atau  barang atau orang dalam suatu area Pertambangan dan/  TENTANG  dan batuan” adalah kegiatan pertambangan diarahkan ke-    Yang dimaksud “pengawasan terintegrasi” adalah pengawa-
 tuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang   penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.   jenis tertentu dan batuan.   masyarakat setiap 6 (enam) bulan kepada Gubernur.   Bagian Ketiga  i.  Penambangan.  atau area proyek pendukung operasi Pertambangan atau   PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM,   pada pendekatan jangka panjang dan bijaksana untuk meng-  san yang dilaksanakan oleh seluruh unsur OPD yang terkait
 lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya   (6)  Gubernur dapat mendelegasikan kewenangan untuk melaks-  Pasal 15  (2)  Pemegang IUP Operasi Produksi yang melanggar ketentuan   Reklamasi dan Pascatambang  (4)  Pemegang IUP yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud   penyediaan fasilitas Pertambangan.  MINERAL BUKAN LOGAM, MINERAL BUKAN LOGAM   embangkan dan memanfaatkan bahan galian tambang.  dengan kegiatan pertambangan secara bersama-sama se-
 terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan   anakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan perizinan   (1)  IUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 terdiri atas 2 (dua)   sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi adminis-  Pasal 34  pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.  (3)  Jalan Pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)   JENIS TERTENTU, DAN BATUAN    Ayat (3)  cara harmonis dan efektif.
 sosial dan lingkungan hidup.  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf  c dan kewenangan   tahap kegiatan yang meliputi:  tratif.  (1)  Pemegang IPR wajib menyusun dan menyerahkan rencana   (5)  Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (4)   dapat dibangun sendiri oleh pemegang IUP, IPR, dan SIPB atau     Cukup jelas.    Ayat (2)
 11.  Pengolahan adalah upaya meningkatkan mutu komoditas   untuk mendukung pengelolaan pertambangan sebagaimana   a.  Eksplorasi; dan  (3)  Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)   reklamasi dan/atau rencana pascatambang sesuai dengan   berupa :  bekerjasama dengan:  I.  UMUM  Pasal 13    Cukup jelas.
 tambang Mineral untuk menghasilkan produk dengan sifat   dimaksud pada ayat (4) kepada perangkat daerah yang menye-  b.  Operasi Produksi.  berupa :  dokumen rencana reklamasi dan rencana pascatambang yang   a.  peringatan tertulis;  a.  pemegang IUP, IPR dan SIPB lain yang membangun jalan      Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat (3) menegaskan     Cukup jelas.    Ayat (3)
 fisik dan kimia yang tidak benrbah dari sifat komoditas tambang   lenggarakan urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber   (2)  Tahap kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a   a.  peringatan tertulis;  disusun Pemerintah Daerah.   b.  penghentian sementara; dan/atau  Pertambangan; atau  bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di da-  Pasal 14    Cukup jelas.
 asal untuk dilakukan pemurnian atau menjadi bahan baku   daya mineral.   dilaksanakan setelah memperoleh IUP Eksplorasi.  b.  penghentian sementara; dan/atau  (2)  Selain menyusun dan menyerahkan rencana reklamasi dan/  c.  pencabutan izin berusaha di bidang pertambangan yang   b.  pihak lain yang memiliki jalan yang dapat diperuntukkan   lamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebe-    Cukup jelas.  Pasal 68
 industri.  (7)  Ketentuan lebih lanjut mengenai pendelegasian sebagaimana   (3)  Tahap kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b   c.  pencabutan izin berusaha di bidang pertambangan yang   atau rencana pascatambang sebagaimana yang dimaksud ayat   didelegasikan oleh pemerintah pusat.   sebagai jalan Pertambangan, setelah memenuhi aspek   sar-besar kemakmuran rakyat. Sumber Daya Mineral di Daerah   Pasal 15     Cukup jelas.
 12.  Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambang-  dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6) diatur dalam Peraturan   dilaksanakan setelah memperoleh IUP Operasi Produksi yang   didelegasikan oleh pemerintah pusat.   (1) pemegang IPR bersama Pemerintah Daerah wajib melaks-  (6)  Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi   keselamatan Pertambangan.   Istimewa Yogyakarta sebagai kekayaan alam yang terkandung     Cukup jelas.  Pasal 69
 an yang meliputi konstruksi, penambangan, pengolahan,   Gubernur.   merupakan peningkatan dari IUP Eksplorasi.  (4)  Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi   anakan reklamasi dan pascatambang.  administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam   (4)  Dalam hal jalan Pertambangan sebagaimana dimaksud   di dalam bumi merupakan sumber daya alam yang tak terba-  Pasal 16    Cukup jelas.
 pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sa-  BAB III  (4)  Tahap kegiatan Eksplorasi sebagaimana dimaksud pada ayat   administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam   (3)  Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang dilakukan sesuai   Peraturan Gubernur.  pada ayat (1) dan ayat (2) tidak tersedia, pemegang IUP,   rukan, pengelolaannya perlu dilakukan seoptimal mungkin,     Cukup jelas.  Pasal 70
 rana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil   WILAYAH PERTAMBANGAN DAN USAHA PERTAMBANGAN  (1) huruf a meliputi kegiatan:  Peraturan Gubernur.  dengan peruntukan lahan pascatambang.  Pasal 47  IPR, dan SIPB dapat memanfaatkan sarana dan prasarana   efisien, transparan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan,   Pasal 17    Cukup jelas.
 studi kelayakan.  Bagian Kesatu  a.  penyelidikan umum;   Bagian Kelima  (4)  Pemegang IPR wajib menyerahkan lahan yang telah dilakukan   (1)  Dalam hal pemegang IUP menggunakan jasa Pertambangan,   umum termasuk jalan umum untuk keperluan Pertambang-  serta berkeadilan agar memperoleh manfaat sebesar-besar     Huruf a  Pasal 71
 13.  Izin Usaha Pertambangan yang selanjutnya disingkat IUP   Wilayah Pertambangan  b.  Eksplorasi; dan   Peningkatan Nilai Tambah Mineral  reklamasi dan/atau pascatambang kepada pihak yang berhak   tanggung jawab kegiatan Usaha Pertambangan tetap dibebankan   an setelah memenuhi ketentuan peraturan perundang-un-  untuk kemakmuran masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta     Cukup jelas.    Cukup jelas.
 adalah izin untuk melaksanakan Usaha Pertambangan.  Pasal 6  c.  studi kelayakan.  Pasal 24  melalui Gubernur  kepada pemegang IUP.  dangan.  secara berkelanjutan.     Huruf b  Pasal 72
 14.  Izin Pertambangan Rakyat yang selanjutnya disingkat IPR   (1)  Gubernur menentukan WP.  (5)  Tahap kegiatan Operasi Produksi sebagaimana dimaksud pada   (1)  Pemegang IUP Operasi Produksi melakukan peningkatan nilai   Bagian Keempat  (2)  Pelaku usaha jasa Pertambangan mengutamakan penggunaan   (5)  Pemegang IUP, IPR, dan SIPB yang melanggar ketentuan seba-     Terbitnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang     Yang dimaksud dengan ”Mineral Bukan Logam Jenis Ter-    Cukup jelas.
 adalah izin untuk melaksanakan Usaha Pertambangan dalam   (2)  Gubernur dalam menentukan WP sebagaimana dimaksud   ayat (1) huruf b meliputi kegiatan:   tambah mineral melalui kegiatan pengolahan  yang dilakukan   Berakhirnya Izin Pertambangan Rakyat  kontraktor lokal dan tenaga kerja lokal.  gaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.  Pertambangan Mineral dan Batubara yang diikuti dengan   tentu” adalah Mineral bukan logam yang bernilai tinggi dan
 wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan inves-  pada ayat (1) dengan mempertimbangkan:   a.  konstruksi;  di Daerah.   Pasal 35  (3)  Pelaku usaha jasa Pertambangan yang melanggar ketentuan   (7)  Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (5)   peraturan pelaksanaan dibawahnya, yang meliputi Peraturan   tidak mudah didapatkan (antara lain intan dan batu mulia)
 tasi terbatas.  a.  rencana WP;   b.  penambangan;  (2)  Peningkatan nilai tambah mineral sebagaimana dimaksud   (1)  IPR berakhir karena:  sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenai sanksi adminis-  berupa :  Pemerintah yang mengatur wilayah pertambangan, pelaksa-  atau Mineral bukan logam yang dibutuhkan untuk menjamin
 15.  Iuran Pertambangan Rakyat yang selanjutnya disebut IPERA   b.  kriteria Pertambangan rakyat;   c.  pengolahan dan/atau pemurnian atau pengembangan dan/  pada ayat (1) dikecualikan untuk  komoditas:   a.  dikembalikan;  tratif.  a.  peringatan tertulis;  naan kegiatan usaha Pertambangan, pembinaan dan peng-  pasokan industi strategis (antara lain batu gamping, clag,
 adalah pungutan daerah provinsi dalam rangka menjalankan   c.  usulan dari instansi yang menyelenggarakan urusan peme-  atau pemanfaatan; dan  a.  tanah urug;  b.  dicabut; atau  (4)  Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)   b.  penghentian sementara; dan/atau  awasan pertambangan, reklamasi dan pasca tambang hing-  dan pasir kuarsa untuk industri semen).  TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH
 delegasi kewenangan Pemerintah di bidang pertambangan   rintahan di bidang ketenaganukliran khusus untuk golongan   d.  pengangkutan dan penjualan.  b.  pasir;  dan   c.  habis masa berlakunya.  berupa :  c.  pencabutan izin berusaha di bidang pertambangan yang   ga peraturan menteri tentang penyelenggaraan usaha jasa     Huruf c  DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR...
 mineral dan batubara dalam bentuk retribusi perizinan terten-  Mineral radioaktif;   Bagian Kedua  c.  komoditas lainnya.  (2)  Pemegang IPR dapat mengembalikan IPR dengan pernyataan   a.  peringatan tertulis;  didelegasikan oleh pemerintah pusat.   pertambangan, tata cara penetapan harga patokan penjua-    Cukup jelas.
 tu dalam rangka pengelolaan pertambangan rakyat berupa   d.  kepentingan strategis nasional untuk pencadangan komoditas   Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi  (3)  Dalam hal Pemegang IUP operasi produksi tidak melakukan   tertulis kepada Gubernur disertai dengan alasan yang jelas.  b.  penghentian sementara; dan/atau  (8)  Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi   lan mineral dan batubara, serta tata cara pemberian izin   Pasal 18
 pelayanan pembinaan yang penggunaannya untuk pengelola-  tertentu dan konservasi dalam rangka keseimbangan   Pasal 16  peningkatan nilai tambah mineral di Daerah, Gubernur ber-  (3)  Pengembalian IPR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dinya-  c.  pencabutan izin berusaha di bidang pertambangan yang   administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (7) diatur dalam   khusus di bidang pertambangan, maka kegiatan pertam-    Cukup jelas.
 an tambang rakyat sesuai dengan ketentuan peraturan perun-  ekosistem dan lingkungan; dan   (1)  Pemegang WIUP mengajukan permohonan IUP Eksplorasi   wenang menolak permohonan perpanjangan izin.  takan sah setelah pemegang IPR memenuhi kewajibannya dan   didelegasikan oleh pemerintah pusat.   Peraturan Gubernur.  bangan diharapkan dapat dijalankan dengan baik sesuai   Pasal 19
 dang-undangan.  e.  aspirasi masyarakat terdampak.  kepada Gubernur.  (4)  Dalam hal Pemegang IUP operasi produksi tidak melakukan   disetujui oleh Gubernur.  (5)  Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi   Pasal 60  kaidah-kaidah pertambangan yang baik (Good Mining Practice).     Cukup jelas.
 16.  Surat lzin Penambangan Batuan yang selanjutnya disingkat   (3)  Gubernur dalam menentukan WP sebagaimana dimaksud   (2)  Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus   sendiri kegiatan pengolahan, kegiatan pengolahan dapat dilaku-  (4)  IPR dapat dicabut oleh Gubernur jika:   administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam   (1)  Pemegang IUP, IPR, dan SIPB dalam penggunaan dan pem-  Kegiatan ini harus dilaksanakan dengan memperhatikan   Pasal 20
 SIPB adalah izin yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan   pada ayat (1) berkoordinasi dengan bupati/walikota sebelum   dilengkapi dengan persyaratan:  kan oleh:  a.  pemegang IPR tidak memenuhi kewajiban yang ditetapkan   Peraturan Gubernur.  bangunan jalan Pertambangan wajib memenuhi aspek kese-  prinsip lingkungan hidup, transparansi, dan partisipasi     Cukup jelas.
 Usaha Pertambangan batuan jenis tertentu atau untuk keper-  mengusulkan kepada Menteri yang menyelenggarakan urusan   a.  administratif;  a.  Pemegang IUP Tahap Operasi Produksi lainnya yang me-  dalam IPR serta ketentuan peraturan perundang-undangan;  Pasal 48  lamatan Pertambangan.  masyarakat dalam rangka menciptakan pembangunan ber-  Pasal 21
 luan tertentu.  pemerintahan di bidang pertambangan mineral dan batubara.  b.  teknis;  miliki fasilitas pengolahan; atau  b.  pemegang IPR melakukan tindak pidana sebagaimana di-  (1)  IUJP diberikan oleh Gubernur berdasarkan permohonan yang   (2)  Pemegang IUP, IPR, dan SIPB  dapat memberikan akses   kelanjutan.     Cukup jelas,
 17.  Izin Usaha Jasa Pertambangan yang selanjutnya disingkat IUJP   Pasal 7  c.  lingkungan; dan  b.  Pihak lain yang melakukan kegiatan usaha Pengolahan dan/  maksud dalam undang-undang pertambangan mineral dan   diajukan oleh:   kepada masyarakat untuk menggunakan jalan Pertam-     Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan   Pasal 22
 adalah izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan usaha   WP terdiri atas:  d.  finansial.  atau Pemurnian yang tidak terintegrasi dengan kegiatan   batubara; atau    a.  Badan Usaha;  bangan setelah mendapat persetujuan dari penanggung   Daerah telah mengalami beberapa perubahan mendasar terkait     Cukup jelas.
 jasa pertambangan inti yang berkaitan dengan tahapan dan/  a.  WUP;   (3)  Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan IUP Eksplorasi   Penambangan yang perizinannya diterbitkan berdasarkan   c.  pemegang IPR orang perseorangan meninggal dunia   b.  Koperasi; atau   jawab aspek keselamatan Pertambangan pada IUP, IPR,   dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren di bidang   Pasal 23
 atau bagian kegiatan usaha Pertambangan.  b.  WPR; dan  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan   ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang per-  dan ahli waris tidak melapor ke Pemerintah Daerah   c.  Perusahaan Perseorangan.  dan SIPB.  energi dan sumber daya mineral yang akan dilaksanakan oleh     Cukup jelas.  www.jdih.dprd-diy.go.id
 18.  Tanah Kasultanan adalah tanah hak milik Kasultanan yang   c.  WPN.  Gubernur.   industrian.  paling lambat 3 (tiga) bulan sejak pemegang izin me-  (2)  Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi   (3)  Pemegang IUP, IPR, dan SIPB yang melanggar ketentuan seba-  Daerah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Urusan Bidang Energi dan   Pasal 24
 meliputi tanah keprabon dan tanah bukan keprabon atau dede   Pasal 8  Pasal 17  Bagian Keenam  ninggal dunia.  dengan persyaratan:   gaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.  Sumber Daya Mineral, khususnya sub urusan Mineral dan Batu-    Cukup jelas.  Untuk Akses Informasi
 keprabon yang terdapat dalam wilayah DIY.  (1)  WUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a meliputi:  Masa berlaku IUP Eksplorasi diberikan dengan jangka waktu:   Berakhirnya Izin Usaha Pertambangan  (5)  Dalam hal jangka waktu yang ditentukan dalam IPR telah habis   a.  administratif; dan   (4)  Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3)   bara yang menjadi urusan daerah provinsi meliputi :  Pasal 25  Produk Hukum Secara Aktual
 19.  Tanah Kadipaten adalah tanah hak milik Kadipaten yang me-  a.  WUP mineral logam;  a.  3 (tiga) tahun untuk Pertambangan Mineral bukan logam;  Pasal 25  dan tidak diajukan permohonan perpanjangan izin atau peng-  b.  teknis.   berupa :  a.  Penetapan wilayah izin usaha pertambangan mineral bukan     Ayat (1)
 liputi tanah keprabon dan tanah bukan keprabon atau dede   b.  WUP mineral bukan logam;   b.  7 (tujuh) tahun untuk Pertambangan Mineral bukan logam   (1)  IUP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) berakhir   ajuan permohonan tetapi tidak memenuhi persyaratan, IPR   (3)  Ketentuan lebih lanjut mengenai permohonan IUJP sebagai-  a.  peringatan tertulis;  logam dan batuan dalam 1 (satu) Daerah provinsi dan wi-    Cukup jelas.  KritiK, saran, dan masuKan mohon diKirim Ke:
 keprabon yang terdapat dalam wilayah DIY.  c.  WUP mineral bukan logam jenis tertentu; dan  jenis tertentu; dan  karena:  tersebut berakhir.  mana dimaksud pada ayat (1) dan (2) diatur dalam Peraturan   b.  penghentian sementara; dan/atau  layah laut sampai dengan 12 mil.    Ayat (2)
                                                                                                                                                                 Sekretariat DPrD DiY:
 20.  Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Gubernur dan Dewan   d.  WUP batuan.  c.  3 (tiga) tahun untuk Pertambangan Batuan.  a.  dikembalikan;  (6)  Dalam hal IPR berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (5),   Gubernur.  c.  pencabutan izin berusaha di bidang pertambangan yang   b.  Penerbitan izin usaha pertambangan mineral logam dan     Cukup jelas.  Jl. Malioboro 54 Yogyakarta 55213
 Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dalam penyelenggaraan   (2)  WPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b meliputi:  Pasal 18  b.  dicabut; atau  eks pemegang IPR wajib memenuhi dan menyelesaikan kewajiban   Pasal 49  didelegasikan oleh pemerintah pusat.   batubara dalam rangka penanaman modal dalam negeri     Ayat (3)  Telp.: (0274) 512688, 560293, 512820, 565622. pesawat 2419,
 urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah pro-  a.  WPR mineral logam;  Masa berlaku IUP Eksplorasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal   c.  habis masa berlakunya.  sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.  IUJP diberikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat   (5)  Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi   pada wilayah izin usaha pertambangan Daerah yang berada     Cukup jelas.  bagian produk hukum dan pengkajian Fax: (0274) 580692.
 vinsi.   b.  WPR mineral bukan logam;  17 tidak dapat diperpanjang.   (2)  Pemegang IUP dapat mengembalikan IUP sebagaimana dimaksud   (7)  Eks Pemegang IPR yang telah memenuhi dan menyelesaikan   diper panjang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun setiap kali per-  administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalam   dalam 1 (satu) Daerah provinsi termasuk wilayah laut sam-    Ayat (4)  Email: setwan@dprd-diy.go.id
 21.  Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.  c.  WPR mineral bukan logam jenis tertentu; dan   Bagian Ketiga  pada ayat (1) huruf a  dengan pernyataan tertulis kepada Gu-  kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (6) mendapat   panjangan.   Peraturan Gubernur.  pai dengan 12 mil laut.    Cukup jelas.
 22.  Daerah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta.  d.  WPR batuan.  Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi  bernur disertai dengan alasan yang jelas.  surat keterangan dari Gubernur.
   1   2   3   4   5   6   7   8